#24

90 15 0
                                    

Jisun menundukkan kepalanya. Dia terisak sambil memegangi tangan seorang wanita paruh baya yang juga ikut menangis, walau begitu raut kesalnya masih terlihat jelas diwajahnya. Dia hanya terdiam, tak mampu berkata-kata. 

“Ku mohon, maafkan aku! aku tidak pernah menyangka jika akhirnya akan seperti ini. Aku benar-benar sangat menyesal. Aku mohon, maafkan aku.” Isak Jisun, kedua matanya terpejam, menyesali perbuatan yang pernah dilakukannya beberapa tahun lalu. 

Dari arah pintu masuk, Baejin bersama sang adik baru saja pulang dari mini market, saat melihat Jisun bersama sang ibu membuatnya kesal dan langsung menarik gadis itu menjauh dari ibunya.

“PERGI!” usirnya. Rahangnya mengeras menahan kesal. Dia melepas maskernya, di tatapnya wajah Jisun dengan penuh kebencian.

“Baejin, tolong maafkan aku. Ku mohon! Aku hanya bisa tenang jika kau sudah memaafkanku, itu saja.” Pinta Jisun tak mau menyerah. 
Meskipun Jisun tidak secara langsung melakukan pelecehan terhadap Baejin tetap saja dia adalah salah satu orang yang membuatnya seperti ini sekarang, kalau saja waktu itu Jisun membantunya untuk pergi dari lingkaran setan ketiga temannya, akhirnya tidak akan seperti ini.

“Cih! Jangan membual! Buktinya kau masih bisa hidup sampai sekarangkan? Pergi sana! Kedatanganmu hanya mengotori rumahku.”

Ny.Min yang melihat perilaku Baejin pada Jisun merasa tidak tega, dia berniat untuk membantu gadis berdiri tetapi dihalangi Baejin yang masih tesulut emosi.

Jisun tersenyum getir, dia mencoba untuk berdiri. Di hapusnya air mata yang terus keluar. Hatinya berbisik, menyuruhnya untuk kuat. “Aku akan pulang ke Daegu, ini adalah hari terakhir aku di Seoul. Aku berniat untuk mengakhiri semuanya dan mendapat kata maaf darimu, tapi rupanya semua tak sesuai dengan keinginanku. Aku sadar diri, kesalahanku memang tak pantas untuk dimaafkan. Aku akan segera pergi. Aku benar-benar meminta maaf atas kejadian itu.” Jisun mengakhiri kata-katanya sambil membungkukkan badan dan pergi dari halaman rumah keluarga Min.

Baejin langsung masuk ke dalam rumah, dia mengambil air dan meminumnya – mencoba menenangkan diri. Ny.Min masuk mengikuti anaknya. Dia tidak bisa banyak berbicara, hatinya juga masih terkejut, ia tak menyangka jika orang yang dibencinya datang mencarinya dan meinta maaf pada Baejin. Bukan bermaksud dia tidak menghargai usaha orang itu, tetapi luka di hatinya terlalu sakit sampai dia belum bisa memaafkan orang begitu saja.

Hi Boy! [Baejin x Yena x Jihoon] Full VersionDove le storie prendono vita. Scoprilo ora