Olivia's Debutante [a. Arrival]

19.8K 2.4K 11
                                    

Arabella - 15 tahun

Malam itu, merupakan salah satu malam paling penting bagi seluruh keluarga bangsawan.

Arabella menatap penasaran hall kerajaan yang tampak berkilau dan ramai akan orang.
Hall kerajaan ini bangunannya terpisah tidak terlalu jauh dari bangunan Istana.

Arabella tahu, sedang ada acara debutante Olivia dan beberapa anak seumuran yang lain.

Acara debutante kali ini bertepatan dengan hari ulang tahun Olivia yang ke lima belas. Dan karena debutante tahun ini juga dirayakan oleh seorang putri raja, Putri Olivia, acara yang berlangsung lebih meriah dari biasanya.

Arabella mendesah. Seharusnya dia ada di sana sekarang, umurnya juga sudah lima belas tahun. Tetapi ayahnya justru melarang.

Yang Mulia bilang nanti saja saat usianya menginjak delapan belas tahun.

Saat seorang wanita keturunan bangsawan berulang tahun ke delapan belas, ada sebuah tradisi tersendiri untuk merayakannya. Karena saat itu dianggap sebagai langkah awal seorang anak gadis menuju kedewasaan.

Debutante tidak harus dirayakan pada umur lima belas walau itu memang sudah menjadi kebiasaan. Oleh sebab itu Sang Kaisar bilang lebih baik merayakan Debutante Arabella bersamaan dengan ulang tahunnya yang ke delapan belas.

Malam ini juga sedang bulan purnama. Tetapi karena kutukan Arabella sudah datang pada bulan purnama sebelum ini, jadi dia tidak merasakan apapun.

Kutukannya akan datang lagi di bulan purnama setelah ini. Tetapi yang ayahnya dan semua penghuni istana tahu, Arabella merasakan kutukannya setiap bulan purnama.

Itu sebabnya Arabella dilarang ikut debutante hari ini. Ayahnya tak ingin kerepotan jika kutukan Arabela datang.

Arabella mendesah.

Ia ingin sekali ikut merayakan debutante kali ini. Ingin tahu bagaimana rasanya berbaur dengan orang banyak.

"Zack!" Panggil Arabella.

Tak lama Zack muncul di depannya.
"Apa?" Kedua alisnya menyatu.

"Kau enak sekali ikut di acara itu sedangkan aku sendirian di sini!" Ucap Arabella kesal.
"Aku yang seharusnya ikut debutante juga!"

"Urusannya denganku?" Zack bertanya acuh.

"Aku ingin ikut," pinta Arabella memelas.

Zack melotot.
"Tidak boleh."

"Diam-diam saja. Aku bisa sembunyi."

"Tidak!" Tegas Zack.

Arabella merengut.
"Kau kan temanku-"

"Yang Mulia tidak mengizinkanmu karena katanya kau terkutuk. Nanti aku yang kena marah."

"Kau takut dimarah karena itu?" Arabella tampak tersinggung.
"Padahal aku sering sekali dimarahi karena beberapa kali terlihat ke ruanganmu saat kau menyuruhku datang karena malas berteleportasi!"

"Itu beda urusan."

"Sama saja."

"Kau tetap tidak boleh ikut."

Pathetic Destiny  [Completed]Where stories live. Discover now