Aku malu didalam setiap sujudku wahai sang penciptaku. Tanganku begitu mudah menengadah dipangkal doa meminta segala pengharapan, sementara tanganku yang lainnya masih sibuk mengukir dosa dalam kemunafikan.
Aku malu menyebut setiap namamu dalam perkataanku, bibirku begitu mudah mengeja pujian dan ampunan sementara perbuatan tubuhku masih sibuk bergerak dalam kemaksiatan.
Aku malu menyingkap niat-niat suciku dalam setiap pernyataanku, pikiranku begitu mudah menyatakan hijrah sementara hatiku membusuk pada nafsu.
Aku malu mengakui diri dari setiap keihlafanku, kata kataku begitu mudah terangkai menyatakan salah sementara kata kataku yang lainnya sibuk mengulangi yang salah.
Akulah manusia,
Akulah pendosa.-ervin pramana.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERETAN HARU BIRU "Antologi Puisi"
PoetryKumpulan sajak yang di tulis oleh ervin pramana yang diangkat dari manifestasi rasa tentang hidupnya baik dari segi pengalaman pribadi maupun untuk mewakili sebagian realitas orang lainnya. Diantaranya dirangkum dari ruang romantisme, kultur sosial...