Hari-hariku membuka dipintu sepi pasca kabarmu tenggelam dan bersembunyi, aku telah menduga sebelumnya bahwa nanti aku akan dilanda gelombang elegi.
Aku berdiam hening saat diberandaku hanya terlihat lara sementara didepanku nyala suara kendara tak lenyap di tengah kota
Aku berdiam bisu saat kau tak pernah lagi hadir mengaduh tentang setiap kata risau sementara harapku gadu meminta semua ituAndai kau menyaksikan dan mengumpulkan pengetahuanmu mengenai kehilangan, kau akan berupaya untuk mengerti bahwa memaklumi ketiadaan setelah diadakan tak semudah memaafkan, bahwa meramaikan sepi-sepi yang tergelatak pasrah setelah menghentikan abah-abah tak semudah menyelenggarakan musyarawah.
Atas nama berita, ku kabarkan ini tanpa menuntaskan kabarmu, atas nama tragedi, ku ceritakan ini tanpa isyarat dari ceritamu, atas nama yang mengakui kehilangan, ku beritahu ini tanpa harus mengemis untuk kamu ketahui.
Biar saja nanti ingatan yang akan berbaik hati menjemputnya.-ervinpramana.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERETAN HARU BIRU "Antologi Puisi"
PoetryKumpulan sajak yang di tulis oleh ervin pramana yang diangkat dari manifestasi rasa tentang hidupnya baik dari segi pengalaman pribadi maupun untuk mewakili sebagian realitas orang lainnya. Diantaranya dirangkum dari ruang romantisme, kultur sosial...