SEBUAH ORKESTRA RINDU

411 17 2
                                    

Ini tentang jarak yang tak sengaja diusik oleh kilometer tanpa nama
Ini tentang waktu yang tak sengaja dijeda oleh detik dan angka
Yang memisahkan kita dari canda, yang membedakan kita dari rupa.

Dan lagi hanya bayang-bayang yang mampu mengembalikannya, menjelmakan mahkota rindu diantara pena dan sapa.

Tak habis walau malam mengahabiskan gelapnya, tak usai walau embun diterkam senja. Kabarmu tetap saja berkuasa dipergantian cahaya dan disini aku menjadi penerka yang siap dihujani cinta.

Meski harus menanggung sakitnya berjarak, meski harus ditampar oleh kerasnya waktu
Hatiku lebih keras untuk menanti, lebih tegar untuk percaya dan lebih tangguh untuk menerima rindu.

Maka ku mohon, jadilah engkau catatan juang yang tak akan menghianatiku, jadilah engkau jejak yang tak akan menghapus navigasiku.
Dan aku akan tetap berpetualang menyusuri langkah-langkah dimana pertemuan berada.

Teruslah menanti dengan hal-hal yang kau yakini, jangan berhenti sayang.. Aku tetap disini dibelantara sunyi, menuntaskan elegi.

-ervinpramana.

DERETAN HARU BIRU "Antologi Puisi" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang