Part 13 : Which One?

3.6K 259 1
                                    

Keenan

Aku tengah bersiap mandi ketika ponselku tiba-tiba berdenting. Ada pesan masuk dari perempuan itu.

Thank you for today, captain!

Aku terkikik, entah kenapa aku geli ketika orang lain yang bukan rekan kerja memanggilku dengan sebutan itu.

It's okay and just call me Keenan, doctor.

Tak lama kemudian, pesan balasan darinya masuk ke ponselku.

You can call me Kirana then.

Fine, Kirana.

Setelah ngobrol dengannya hari ini aku bisa melihat sisi lain darinya. Nyatanya dia tak semenyebalkan apa yang aku pikirkan selama ini. Dia cukup asyik untuk diajak bicara dan juga seorang pendengar yang baik.

"Hayo! Ngapain senyum-senyum sendiri?"

Aku berjengit kaget ketika seseorang tiba-tiba menepuk pundakku dengan cukup keras. Aku menoleh dan mendapati Lily sedang memamerkan senyum jahilnya padaku.

"Apa sih ngagetin orang aja, lain kali tuh kalau mau masuk ketok pintu dulu. Kalau mas lagi ganti baju gimana?" ujarku

"Mas aja yang keasyikan chatting sampai engga sadar ada orang masuk. Udah baikan sama Mbak Tarisha? Terus, emang kenapa kalau aku masuk kesini pas mas lagi ganti baju? Takut aku tergoda? Oke, aku akuin mas emang six pack tapi bagiku tetep engga menggoda, tuh," ujarnya sambil tertawa

Aku melotot dan mengambil ancang-ancang untuk melempar bantal ke arahnya yang membuat Lily lari keluar kamar sambil tertawa.

Aku mendecak dan menurunkan bantal yang ku pegang. Aku melirik ponselku, tidak ada pesan yang masuk lagi. Why do I even care?

Aku bangkit berdiri dan berjalan menuju kamar mandi ketika tiba-tiba kepala adikku itu menyembul dibalik pintu.

"Oh ya, lupa tadi mau bilang kalau mas dipanggil mama. Disuruh turun ke bawah buat makan malam. See you," ujarnya kemudian langsung melesat pergi

***

"Ini siapa yang masak, Ma?" tanyaku

"Adik kamu lah, kan mama masih belum boleh banyak gerak," jawab mama

"Enak, kan?" tanya Lily sambil menaik turunkan alisnya

"Apaan, asin banget ini. Kebelet nikah ya kamu? Selesaiin dulu itu sekolah profesinya baru mikir nikah," sahutku

"Eh, masa?" timpal mama kemudian mencicipi tumis kangkung yang tadi aku cicipi

"Beneran, Ma," ujarku

"Engga kok, asinnya udah pas," kata mama

Lily menjulurkan lidahnya padaku, "Tuh, kan. Mama aja bilang engga keasinan. Enak aja bilang aku kebelet nikah, kamu kali yang kebelet nikah. Pacaran lima tahun engga nikah-nikah juga"

Gimana mau nikah kalau sama doi berantem mulu, sahutku dalam hati

"Kamu udah pernah ngomongin pernikahan sama Tarisha, Mas?" tanya Mama

Aku mengangguk, "Tapi dia bilang engga siap buat menikah dalam waktu dekat. Dia engga siap buat kehilangan pekerjaan"

"Engga mau coba sama Dokter Kirana aja, Mas? Daripada kamu keburu jadi bujang lapuk gara-gara nungguin Mbak Tarisha," seloroh Lily


"Enak aja coba-coba. Terus kenapa harus si dokter itu sih?"

"It's okay and just call me Keenan, doctor," ujarnya menirukan isi chat dari dokter itu sambil menahan tawa

"Kamu buka ponsel mas?" selidikku 


"Salah sendiri lima tahun engga ganti password," ujarnya sambil terkikik

Aku mendengus sebal. Password ponselku adalah tanggal jadianku dengan Tarisha, jadi selama kami masih pacaran aku tidak akan menggantinya.

"Jangan-jangan teman yang kamu temui tadi sore itu Dokter Kirana ya, Mas?" tebak mama

Aku mengangguk dan seketika itu juga tingkat antusiasme mama melesat ke level maksimal.

"Sejak kapan kalian dekat?" tanya mama

"Baru juga tadi sore ngobrol-ngobrol, Ma," jawabku membuat mama tampak sedikit kecewa

"Menurut kamu, gimana orangnya?" tanya mama lagi

"She's good," jawabku

"Spesifiknya?"tuntut mama

"Dia asyik buat diajak ngobrol dan pendengar yang baik," sahutku

"Mama bilang juga apa. Dia punya kepribadian yang baik. Syukur deh kalau hubungan kalian ada progress," ujar mama

"Maksud mama?" tanyaku benar-benar tidak mengerti maksud dari progress yang diucapkannya

"Kalau disuruh milih, kamu bakal milih Tarisha atau Dokter Kirana?"

Bukannya menjawab, mama justru balik bertanya sambil menatapku lekat-lekat

My Perfect Random ManWo Geschichten leben. Entdecke jetzt