Chapter Eighteen

52 16 5
                                    

💫 Layaknya Dewi Aphrodite, kamu berhasil membuat hatiku terombang-ambing tanpa kepastian yang nyata 💫

※※※

Hari yang dinanti akhirnya tiba. Hari ini adalah hari ujian semester bagi semua siswa-siswi SMA Gemilang.

Semua siswa-siswi terlihat sudah siap menghadapi ujian. Terlihat Soya yang masih memilih membaca bukunya.

"Huft ... gue harus tenang agar bisa mengerjakan semua soal," ucap Soya pada dirinya sendiri. Hal yang dilakukan Soya berbanding terbalik dengan the most wanted SMA Gemilang. Mereka malah terlihat sedang bermain game di ponsel pintar mereka.

Soya yang melihat itu menggelengkan kepalanya karena heran.

'Mereka disaat mau ujian masih sempat main game. Aku gak habis pikir, terutama Chris. Dia kan juara paralel disini.' batin Soya.

Soya memilih fokus dengan bukunya. Yuna yang juga selalu masuk dalam deretan 5 besar di kelas juga sedang fokus belajar. Sebar-barnya dia, dia akan tetap fokus pada pelajarannya.

Tet tet

Bel berbunyi menandakan ujian akan segera dimulai. Para pengawas pun masuk.

"Baik semua, simpan barang-barang kalian di dalam tas. Jangan sampai ada yang kedapatan mencontek atau curang dalam ujian. Harap silent ponsel kalian dan masukkan ke dalam tas. Tas silahkan diletakkan di depan."

Semua siswa-siswi melakukan semua yang diperintahkan pengawas. Lalu pengawas bangkit dan membagikan soal serta lembar jawaban kepada semuanya.

"Baiklah silahkan mengerjakan ujian dengan tertib dan jujur."

Setelah itu mereka semua mengerjakan ujian dengan tenang. Semua terlihat fokus dengan ujiannya. Pengawas melakukan tugasnya.

"Waduh gue gak ngerti njir sama soal ini," bisik Sandy ke Darren.

"Salah lo sendiri gak belajar, cewek aja lo pikirin. Dasar playboy cap uler lo," balas Darren secara pelan.

Chris terlihat fokus dengan ujiannya, tentu ia akan fokus karena ia tak ingin posisinya sebagai juara paralel direbut oleh siapapun terutama Soya.

'Gue gak bakal biarin posisi gue direbut gitu aja terutama sama si Malika.' batin Chris.

Soya sendiri terlihat fokus. Walau sempat kebingungan sedikit, ia tetap fokus. Ujian pun berjalan hingga selesai.

Tet tet

"Baiklah, waktu sudah habis. Sekarang kumpulkan lembar jawaban kalian."

Semua siswa-siswi mengumpulkan lembar jawaban dan duduk di bangkunya kembali.

"Istirahat kalian hanya 15 menit. Manfaatkan waktu itu dengan sebaik-baiknya."

"Baik bu." Setelah itu pengawas keluar.

"Sumpah soalnya susah, guys." Sandy frustasi karen menurutnya soal tadi susah.

"Mudah bego, itu lo aja yang gak belajar. Emang otak lo isinya cewek semua," sindir Darren.

"Iya. Lo juga kebanyakkan main-main," sambung Rendy.

"Salahin aja gue terus, dasar temen apaan lo," kesal Sandy.

"Ye itu salah lo sendiri, Sandy. Mending lo belajar, habis ini matematika. Jangan sampai lembar jawaban lo kosong. Malu-maluin gue aja lo." Chris yang sedari tadi diam angkat bicara.

"Iya iya." Mereka berempat fokus belajar. Soya yang sedari tadi mendengarkan percakapan mereja hanya bisa menahan tawa.

Ujian lalu dimulai kembali hingga selesai.

Conquered Her Love [ON REVISION]Where stories live. Discover now