Chapter Eleven

56 15 0
                                    

💫Terkadang aku tak mengerti sifatnya yang sering berubah layaknya sebuah wahana rollercoaster. 💫

※※※

Daun-daun pohon trembesi peneduh jalan saling bergemerisik, semilir angin malam dan udara dingin yang semakin menusuk, serta lampu jalan berwarna kuning yang sedikit meredup menambah kesan suasana tenang nan syahdu, di tengah jalan beraspal yang sepi, Soya mengayuh sepedanya pelan sembari bersenandung kecil.

Bukan tanpa alasan Soya keluar malam, ia keluar rumah karena obat Neneknya habis, Soya sebenarnya bisa membeli ketika pulang sekolah, tetapi ia lupa dan baru ingat kala Nenek Soya bertanya tentang obat. Sebenarnya Soya tidak diperbolehkan untuk keluar malam, tapi ia memaksa dengan dalih Sang Nenek harus minum tepat waktu.

Dengan penampilan sederhana, yaitu sebuah Hoodie berwarna Krem dan bawahan celana training serta rambut yang digerai, Soya pergi dari rumah menuju apotek.

Sesampainya di apotek terdekat, Soya segera memberi contoh obat Nenek pada apoteker.

Sembari menunggu apoteker mengambilkan obat, Soya membeli minuman berkafein dalam kaleng dari  vending machine yang berada diluar apotek.

Brum Brum

Tiba-tiba, terdengar suara bising motor yang saling bersahutan, cukup mengganggu indra pendengaran Soya. Mata birunya menelisik ke arah sekitar, ia mendapati beberapa anak jalanan saling unjuk diri dengan motornya masing-masing di jalan yang ia lewati menuju apotek tadi, tak sengaja netra Soya menemukan seseorang yang sangat dikenalnya.

Itu Christopher dan teman-temannya.

Soya bahkan mengucek kedua matanya memastikan jika itu benar-benar Chris atau tidak, kenyataannya itu memang Chris, ia tengah memutar kendali mesin motor dan ikut mengadu deru motor dengan yang lain.

Dalam pikiran Soya ia mencoba untuk tidak peduli, tetapi disisi lain ia merasa harus melaporkan hal ini kepada guru agar diberi sanksi dan tidak melakukan hal itu lagi.

Lamunan Soya seketika buyar ketika Petugas apoteker sudah mengambil obat  pesanan Soya, ia pun segera membayar obat dan segera pergi dari apotek menuju tempat sepeda kesayangannya yang terparkir.

Namun sekarang masalahnya menjadi semakin rumit, Soya harus melewati jalan yang ia lewati saat perjalanan menuju apotek tadi, tapi sekarang jalanan itu sudah dipenuhi oleh anak jalanan yang akan mengadakan lomba balap motor tak lama lagi.

Apa yang harus Soya lakukan?

💫💫💫

Di sinilah Chris sekarang, diantara suara klakson serta deru motor yang saling bersahutan dan cahaya lampu sorot motor yang menyilaukan, inilah dunia bagi Chris yang sebenarnya.

Baginya bergaul dan hidup dengan anak jalanan seperti mereka adalah hal yang paling menyenangkan, beban yang ditanggungnya selama ini seolah terangkat walau hanya dalam waktu singkat.

"Woy, Chris gak bawa Yuna, lo? Biasanya tuh cabe nempel banget kalo sama lo," sindir salah satu temannya.

"Udah putus, gak usah bahas itu cabe lagi, badmood gue," ucap Chris datar dengan tatapan tajam. Cowok yang menyindirnya itu langsung mati kutu melihat tatapan Chris yang seperti ingin memakannya hidup-hidup.

Namun cowok yang entah namanya siapa itu segera menormalkan ekspresinya, tak ingin Chris tahu, "Kalem, Bro, kalem, mending taruhan aja. Siapa yang menang, dapet motor yang kalah, gimana?" tawarnya, Chris menyunggingkan senyum licik.

Conquered Her Love [ON REVISION]Where stories live. Discover now