Love Agreement [COMPLETED]

12. Pria Idaman

Tzuyu hanya diam sesekali tersenyum menanggapi ocehan Nayeon. Namun pikirannya tak fokus mendengarkan apa yang gadis itu ucapkan.

"Tzuyu bagaimana?" Tanya Nayeon sambil menunjukkan sebuah dress pada Tzuyu, namun gadis itu masih diam dengan tatapan kosongnya.

Sebenarnya Nayeon sudah menyadari sejak tadi bahwa ada yang tak beres dengan sahabatnya ini.

"Tzuyu?"

"Y-ya..?" Tzuyu sedikit terkejut karena Nayeon tiba-tiba mengguncang tubuhnya.

"Kau tak mendengarkanku dari tadi, kenapa?" Nayeon menyegerucutkan bibirnya dan memposisikan kedua tangannya didepan dada.

"Maaf eonni... Jadi pilih yang mana? Ini?"
Tanya Tzuyu mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kau kenapa sebenarnya?"

"Tidak, hanya terpikir sesuatu tadi" Jawab Tzuyu masih dengan melihat dress yang ditujukan Nayeon padanya.

"Apa Jungkook...?" Tanya Nayeon asal membuat Tzuyu terdiam.

Detik kemudian Tzuyu menggeleng, membuat Nayeon menautkan alisanya.

"Kau berbohong?"

"Tidak eonni. Sudah cepat, bukankah kau berkata akan menemui Jin oppa setelah ini?" Tzuyu mencoba mengalihkan pembicaraan. Jika tidak, Nayeon akan terus menghujaminya pertanyaan.

Nayeon melirik sekilas jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

"Masih ada dua jam lagi.Mau makan setelah ini?"

"Apa?"

"Aku yang traktir" Tawar Nayeon dengan mata berbinar dan menunjukkan wajah sok imutnya.

"Yak berhentilah bersikap seperti itu eonni!"

"Bagaimana?"

"Terserah eonni saja"

.

"Jadi sudah bisa cerita sekarang?" Nayeon menatap Tzuyu penuh binar sambil memangku dagunya.

"Cerita apa?"

"Kau?" Tunjuk Nayeon pada Tzuyu membuat gadis itu menyeringit.

"Aku?"

"Maksudku kau dan Jungkook. Bagaimana rasanya menjadi istri seorang Jeon Jungkook?"

"Kenapa eonni menanyakan itu?"

"Bukannya apa, hanya saja aku berpikir bagaimana menjalani hidup sepertimu? Menikah dengan seseorang yang bahkan tak kau kenal sebelumnya, tak pernah kau cintai, tapi kau masih bertahan sampai saat ini"

Tzuyu tersenyum simpul mendengar pemikiran Nayeon tentangnya. Memang tak ada yang spesial antara dirinya dan Jungkook tapi mereka berusaha menjalani kehidupan seperti selayaknya suami istri. Hanya saja ada batasan antara keduanya yang hingga kini belum melebur seiring waktu yang telah dijalani. Atau mungkin mereka berdua yang tidak menyadari.

"Aku tak tau eonni, hanya saja aku berusaha mengikuti alur takdir yang telah Tuhan tentukan untukku"

"Kau tak menyesal? "

Tzuyu mengarahkan atensinya ke luar jendela sebelum kembali menatap Nayeon.

"Aku berpikir begitu awalnya. Tapi sekarang aku sudah terbiasa, Jungkook juga orang yang baik, jadi tak ada masalah"

"Hanya itu?"

"Maksud eonni?"

"Bukan karena kau sudah mencintainya?"