Tuan Chou membuka pintu kamar rawat putrinya pelan, sejenak terhenti ketika melihat Jungkook yang masih duduk di samping ranjang Tzuyu dan senantiasa menggenggam tangannya. Sejak beberapa jam lalu pria itu terus duduk disana setelah memastikan bahwa Tzuyu sudah tertidur.
Sejak hari itu, Jungkook tak memiliki kesempatan bertemu dengan Tzuyu kecuali saat kedatangannya, itupun hanya beberapa saat sebelum gadis itu memilih mengunci diri dari dirinya. Jungkook sempat memaksa ingin masuk, tapi dengan alibi dan nasehat dari ibu dan juga kedua mertuanya pria itu mengurungkan diri, sejenak memberi ruang untuk sang istri agar bisa menenangkan diri.
Namun Jungkook tidak menyerah, sejak kemarin pria itu datang diam-diam ke kamar Tzuyu saat gadis itu tertidur, sehingga tak ada penolakan untuknya bahkan walau sekedar menatap Tzuyu yang terpejam.
Jungkook tau Tzuyu adalah pihak yang paling terpukul atas kepergian bayinya, ditambah dengan kekonyolan yang ia buat dengan datang bersama Lisa--tepatnya gadis itu yang mengikutinya setelah sadar. Tapi ia tak bisa memberi penjelasan apapun untuk istrinya karena Tzuyu yang sudah terlebih dahulu salah paham dengan apa yang ia lihat. Dan dengan segala hal yang sudah terjadi sebelumnya, Jungkook memilih mengalah sejenak, menunggu kondisi mental Tzuyu membaik terlebih dahulu untuk menjelaskan yang sebenarnya. Yang pasti saat ini ia hanya ingin tetap disini, berdiri bersama Tzuyu saat gadis itu terpuruk. Seperti apa yang biasa wanita itu lakukan untuknya.
Terdiam cukup lama, tuan Chou bergerak mendekat membuat sepasang mata yang sejak tadi mengunci penglihatannya pada sang istri beralih menyadari kehadirannya.
"Ayah..." Sapa yang lebih muda terdahulu, membuat pria baya itu tersenyum sekilas sebelum mendaratkan tangan di bahu kanannya.
"Kau sudah pulang?"
Jungkook hanya mengangguk sekilas.
"Aku akan menyelesaikan beberapa pekerjaanku nanti""Lebih baik kau makan dulu. Kau belum makan apapun dari kemarin"
Jungkook menggeleng pelan dan kembali menatap Tzuyu yang masih tertidur. "Tidak Ayah. Aku akan disini, setidaknya sampai Tzuyu bangun"
Tuan Chou menghela napasnya pelan. Sejak percakapan terakhir dengan Tzuyu pikirannya masih belum bisa mencapai suatu titik terang tentang apa yang sebenarnya tengah terjadi diantara anak dan menantunya. Jika dilihat ketulusan Jungkook saat ini, tentu sudah jelas jika pria itu sangat mencintai putrinya, dan begitupun sebaliknya. Tapi sepertinya itu tak pernah cukup bagi keduanya, sehingga perlu ada kejelasan dan pemahaman yang tidak keliru untuk keputusan apa yang terbaik kedepannya.
"Jungkook, Ayah ingin bicara denganmu sebentar"
Jungkook kembali menoleh dan melihat wajah sang Ayah mertua yang sudah berubah, tidak ada keramahan seperti tadi tapi juga bukan sorot kemarahan yang terlihat.
"Apa ini tentang Tzuyu?"
Tuan Chou akhirnya mengangguk, dan membuat Jungkook mau tak mau melepaskan tangannya dari Tzuyu dan mengikuti langkah sang mertua yang berjalan keluar. Sebelum itu sekilas ia mengecup kening Tzuyu penuh kasih sayang, yang itu tak luput dari atensi tuan Chou.
Mereka berhenti di sebuah lorong yang cukup sepi, hanya ada satu dua orang yang terlihat duduk di kursi tunggu. Tuan Chou duduk terlebih dahulu membuat Jungkook melakukan hal yang sama.
"Jadi, ada apa Ayah?"
Tuan Chou mengalihkan pandangan, melihat dinding putih di depannya lamat.
"Sebelumnya Ayah minta maaf jika kau merasa bahwa Ayah terlalu ikut campur. Tapi ya, keputusan yang terjadi hingga saat ini, Ayah ikut andil di dalamnya, dan Ayah tak mau jika pada akhirnya itu menyakiti kalian berdua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Agreement [COMPLETED]
FanfictionDisaat sebuah keterpaksaan menjadi sebuah rasa yang tak bisa dijelaskan. Semua begitu rumit untuk bisa diungkapkan karena semua datang begitu saja bahkan tanpa menyadarinya. Namun, dikala satu persatu masalah dari masa lalu mulai ikut menghakimi, Ak...