50. Similar Dream

742 96 4
                                    

Tzuyu tersenyum saat telapak kakinya menyentuh dinginnya air yang berasal langsung dari aliran air terjun kecil di depannya. Di seberang tempat itu juga ada taman indah dengan bunga-bunga tulip yang sedang bermekaran. Ditambah rerumputan hijau yang terbentang di tepi sungai menambah kesan indah pada tempat ini.

Namun ada sesuatu janggal yang dirasakannya, rasa aneh yang terasa seperti tempat ini sangat asing baginya. Tapi mengapa tempat ini begitu nyaman dan sangat memanjakan, seperti mempunyai aura yang menariknya pada suasana damai dan memberikan ketenangan baginya.

Tzuyu terus berkeliling hingga langkah kakinya terhenti saat melihat seseorang berdiri di dekat bangku tengah taman. Ia berniat menghampiri pria yang berdiri membelakanginya itu sebelum tubuhnya sedikit terhuyung karena ada beban mendorongnya dari belakang. Tzuyu menoleh dan melihat seorang anak perempuan terjatuh karena menabrak kakinya.

"Astaga, kau baik-baik saja?" Tzuyu merendahkan badannya dan membantu gadis kecil itu berdiri.

Tzuyu membantu membersihkan gaun putih gading yang dikenakan anak itu dan kini menatap wajahnya lamat. Pupilnya membesar melihat wajah gadis cilik itu yang begitu cantik, dengan mata bulatnya juga lesung tipis di pipinya. Dia terlihat similar, tapi Tzuyu tak ingat dimana pernah melihat wajah seperti itu.

"Kau baik-baik saja anak manis?" Tanya Tzuyu pelan seraya mengusap rambut panjang gadis cilik itu.

Hanya anggukan sebagai jawaban dari pertanyaannya, namun gadis kecil itu masih terus menatapnya dengan senyuman manis, dan itu membuat hati Tzuyu berdesir aneh dengan rasa yang begitu membuncah.

Entah apa yang dilakukannya namun ia hanya disana dengan memandang wajah gadis cilik di depannya yang begitu memberikan ketenangan baginya. Ada dorongan dalam dirinya untuk tetap pada posisinya, merasa nyaman dan damai hanya dengan itu. Tangannya tak berhenti mengusap rambut hitam gadis kecil itu.

"Siapa namamu?" Tanya Tzuyu lagi setelah sekian lama, namun wajah anak itu berubah datar tanpa satupun jawaban keluar dari mulutnya.

Namun Tzuyu hanya tersenyum dan kini meraih tangan kecilnya. "Kau tau, kau sangat mirip dengan seseorang, tapi aku sama sekali tak mengingatnya"

Anak itu masih diam namun dengan mata yang berubah berbinar, membuat Tzuyu gamas sendiri dan mencubit pipinya pelan.

"Boleh aku memelukmu?" Suara halus itu keluar dari bibir mungil didepannya, membuat alunan indah di pendengaran Tzuyu. Memberikan desiran aneh itu kembali muncul di hatinya.

Tzuyu mengangguk

"Tentu," Ia merentangkan tangan, membuat anak itu tersenyum manis dan menghambur ke dalam pelukannya.

Hangat, damai, dan begitu nyaman.

Tzuyu memejamkan mata dan semakin mengeratkan pelukannya, beberapa kali ia juga mengecup pucuk kepala anak di depannya membuat hatinya semakin tenang.

Cukup lama hingga akhirnya anak itu melepas pelukannya, ia mulai melangkah sebelum Tzuyu mencekal tangannya lembut.

"Kau mau kemana?" Tanyanya halus, jujur ada rasa tak rela jika melepaskan tangan mungil itu.

Anak kecil itu tak menjawab, hanya mengalihkan pandangan pada pria yang tadi Tzuyu lihat, membuatnya ikut menatap ke arah yang sama.

"Jadi itu Ayahmu?" Tanya Tzuyu lagi. Namun alisnya mengernyit saat anak itu menggeleng pelan.

Belum sempat Tzuyu bertanya lagi, anak itu mulai melangkah lagi membuat Tzuyu akhirnya tak punya pilihan selain mengikutinya.

Saat beberapa meter di belakang pria itu, Tzuyu menghentikan langkah melihat gadis kecil itu sejenak melihat ke arahnya sebelum menghampiri pria itu dan memeluknya erat.

Love Agreement [COMPLETED]Where stories live. Discover now