51. Aftertaste

782 92 10
                                    

Terhitung sudah hampir dua minggu kejadian buruk yang menimpa Tzuyu berlalu, dan wanita itu sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit sejak empat hari yang lalu. Luka-luka ditubuhnya perlahan sudah mulai membaik bahkan bisa dibilang Tzuyu sudah kembali bugar seperti semula.

Hanya saja luka psikis yang dialaminya lebih parah daripada luka pada fisiknya. Mungkin Tzuyu sudah terlihat sehat tapi tidak dengan hati dan perasannya.

Kehilangan mendalam yang dirasakannya bahkan masih menjadi momok mengerikan yang membuatnya terjaga dari tidur di setiap malam. Perasaan bersalah yang bercampur aduk menjadi satu dengan dengan rasa penyesalan dan berakhir air mata yang menemani sepanjang malamnya.

Hari-harinya banyak dihabiskan dengan melamun dan menangis. Memang benar ia tak pernah begitu menunjukkan kesedihan itu didepan orang-orang, tapi pada akhirnya dia kan kembali menangis dalam kesendiriannya.

Dan sore ini Tzuyu menemani sang ibu di dapur untuk membuat bolu, salah satu kebiasaan baru yang dilakukan sejak kepulangannya dari rumah sakit. Ia memang meminta untuk pulang ke rumah orang tuanya dengan alibi meminta waktu menenangkan diri. Walau pada kenyataannya itu adalah salah satu langkah awal yang dilakukan untuk menjauhi Jungkook dan melupakan perasaannya sebelum melepaskan pria itu.

Namun semua diluar rencana Tzuyu, bahkan setelah pembicaraannya dengan sang Ayah tempo hari, pria baya itu tak menolak tawaran Jungkook agar ia ikut tinggal bersama Tzuyu. Walau sempat menolak, namun akhirnya Tzuyu kalah dari wejangan sang Ayah agar menyelesaikan masalahnya dengan pertimbangan yang matang, bukan hanya melampiaskan amarah sementara yang akan menimbulkan penyesalan ke depannya.

Dan dengan bodohnya Tzuyu, sejak kehadiran Jungkook ia hanya mampu bersikap dingin pada pria itu sebagai perwujudan dari rasa sakit yang diciptakannya. Tanpa mampu mengucapkan sepatah katapun seperti apa yang diinginkan tentang masa depan rumah tangganya. Dan yang lebih membuatnya semakin bodoh adalah, terkadang ia lupa dengan semua rasa sakit itu hanya karena perhatian dan kehangatan yang berusaha pria itu tunjukan padanya belakangan. Seolah membuktikan bahwa pria itu benar-benar melakukan yang terbaik untuk menebus semuanya. Dan ia juga tak pernah melupakan kejadian tempo hari yang membuatnya terus berpikir hingga sekarang. Karena saat itu, ia dengan jelas mendengar pria itu mengatakan bahwa ia mencintainya.

Jika situasi hubungannya dengan Jungkook tidak seperti ini, tentu ia akan mudah mengartikan ungkapan pria itu sebagai perwujudan nyata dari sikap dan perhatiannya. Namun sekarang, saat semua sudah berbeda, ungkapan itu hanya bisa menambah kepiluan di hatinya yang entah mengapa terasa semakin sakit.

Ia tak tau lagi harus percaya atau tidak, namun yang pasti ia tak ingin lagi menjadi wanita lemah yang bisa dengan mudah diperdaya dengan ungkapan cinta. Hatinya sudah terlalu dalam jatuh pada lautan penghianatan yang menyakitkan, baik itu dulu maupun sekarang. Menyisakan luka yang tak akan pernah hilang apapun penawarnya.

Dan saat ini, ia merasa sudah cukup menyiksa diri dengan perasaanya. Dan semua keputusan yang diambilnya sudah bulat, ia akan tetap meminta berpisah dari Jungkook. Walau mungkin ia belum mampu mengatakannya sekarang, namun ia tak akan goyah lagi. Ia hanya perlu sedikit waktu agar dia bisa mempersiapkan diri dan nantinya tidak ikut hancur karena keputusan yang dibuatnya.

"Tzuyu apa kau sungguh-sungguh ingin membantu Ibu?" Tanya Nyonya Chou setelah sekian lama melihat putrinya terdiam. Ia tau sikap Tzuyu sangat berubah semenjak keguguran yang dialaminya dan sejak itu pula ia berusaha keras untuk mengembalikan sang putri dan bangkit dari semua. Walau ia tau semua membutuhkan waktu, namun yang pasti ia tak ingin melihat Tzuyu terus terpuruk seperti ini.

"Maafkan aku Ibu" Tzuyu hanya menampakkan deretan giginya saat tertangkap basah melamun oleh sang Ibu.

Nyonya Chou menghembuskan napasnya panjang dan mengusap surai putrinya sayang. "Lebih baik kau istirahat jika merasa tak sehat"

Love Agreement [COMPLETED]Where stories live. Discover now