4. Promise

1.3K 163 3
                                    

Tzuyu sudah selesai membersihkan dirinya, ia mendapati Jungkook yang masih terlelap. Dia pulang larut semalam dan mungkin dia kelelahan. Tzuyu sengaja tak membangunkannya karena tau Jungkook libur hari ini.

Ia beranjak menuju dapur untuk membantu menyiapkan sarapan, Ya itulah tugasnya setiap pagi sekarang walau ia tak sepenuhnya memasak tapi ia sedikit membantu sesuai apa yang ia bisa.

"Bibi biar aku saja yang membawanya"
Tzuyu mengambil sup yang dibawa wanita paruh baya itu dan meletakannya di atas meja makan.

Tzuyu mengibas-ngibaskan tangannya saat ternyata sup itu masih panas dan tak sengaja mengenai tangannya, meninggalkan jejak merah disana. Tzuyu meniupnya supaya dapat mengurangi rasa panasnya. Namun ia terkejut saat ada yang menarik tangannya dan melakukan hal yang sama pada tangannya.

Tzuyu membeku tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Jungkook secara perlahan meniup tangan Tzuyu yang memerah. Sedang Tzuyu masih membisu karena perlakuan Jungkook padanya yang terkesan berlebihan, dan entah mengapa detak jantungnya memburu saat ini.

"Lain kali hati-hati"
Seru Jungkook seraya melepaskan tangan Tzuyu dan mengambil posisi duduk.

Tzuyu hanya bisa mengangguk, lidahnya kelu untuk sekedar mengatakan iya. Ia pun ikut duduk dikursi sebelah kanan Jungkook dan mulai sarapan.

"Jadi apa yang akan kau lakukan hari ini?"
Tanya Tzuyu pada Jungkook yang masih sibuk dengan makanannya.

"Kakek memintaku menemaninya jalan-jalan ke taman"
Tzuyu kembali menatap Jungkook yang sudah berubah ke mode dinginnya lagi. Padahal baru beberapa saat lalu ia bersikap manis.

"Apa aku boleh ikut, aku juga sangat bosan dirumah terus"
Tawar Tzuyu pada Jungkook.

"Tentu..."
Jungkook hanya mengangguk, ia tau Tzuyu bosan jika terus dirumah. Dan Jungkook sendiri setelah menikah bahkan ia lebih sibuk dan selalu pulang larut.

.

Jungkook tersenyum melihat Tzuyu yang terus bercerita pada sang Kakek seraya mendorong pelan kursi rodanya.

Sepanjang Tzuyu terus mengoceh menceritakan semua hal pada Minho yang membuat sang Kakek senang mendengarnya. Bahkan sesekali Tzuyu mempraktekkan dan meniru gaya tokoh yang diceritakannya.

Semua itu tak luput dari mata Jungkook yang juga terus memandangnya. Ia merasa bahwa Tzuyu adalah tipe orang yang mudah akrab, sehingga ia dengan mudah dekat dengan Kakeknya. Bahkan setiap hari saat Jungkook bekerja Tzuyulah yang menemani dan juga merawat sang Kakek hingga menjadikan hubungan keduanya semakin erat.

Jungkook terus menatap keduanya bergantian, hatinya menghangat melihat keduanya tersenyum bahagia. Kekhawatiran Jungkook selama ini lenyap ketika melihat kedekatan keduanya. Jungkook dulu sempat berpikir jika Tzuyu tak akan menyanyangi Kakeknya yang sudah sakit-sakitan. Namun semua itu ternyata salah, Tzuyu begitu menyayangi Kakeknya dan begitu juga Kakeknya yang juga terlihat begitu nyaman saat dekat dengan Tzuyu.

Tzuyu menghentikan langkahnya didepan sebuah kursi yang terletak dibawah pohon sakura. Mereka masih menunggu Jungkook yang pergi membeli minuman. Tzuyu menatap guguran bunga sakura yang jatuh mengenai tanah.
"Bukankah indah Kek..."

Minho hanya tersenyum menanggapinya.
"Kakek merasa bahagia Tzu karena Jungkook dianugrahi istri yang baik sepertimu"

Tzuyu beralih menatap Sang Kakek yang ikut memandang indahnya guguran bunga sakura didepannya.

"Tzu berjanjilah pada Kakek untuk selalu bersama Jungkook apapun yang terjadi, buatlah dia bahagia bersamamu"
Tzuyu tercekat mendengar ucapan sang Kakek. Ia merasa bersalah karena mungkin apa yang dipikirkan sang Kakek tak sesuai dengan apa yang dijalaninya dengan Jungkook selama beberapa bulan terakhir.

Love Agreement [COMPLETED]Where stories live. Discover now