59. Doubt

795 95 8
                                    

Tzuyu membuka pintu berwarna cokelat tua itu perlahan, membawa atensi semua yang berada di dalam ruangan Jungkook kini tertuju padanya. Awalnya ia tak ingin mengganggu, tapi karena Jungkook yang meminta agar ia langsung datang ke ruangannya membuat ia tak punya pilihan lain.

Kini ia hanya tersenyum canggung saat beberapa orang di depan meja Jungkook membungkukan tubuh padanya. Karena sejauh yang ia tau, ia hanya mengenal Jimin dari semuanya. Mungkin ada sekitar lima orang yang beralih undur diri setelah sekilas menganggukan diri atas apa yang suaminya ucapkan. Tak terkecuali Jimin yang tersenyum saat melintas didepannya. Pria itu agaknya ingin menyapa namun kembali urung mengingat ada rekan lain yang kini bersamanya, hingga pria itu akhirnya hanya ikut berlalu.

"Apa itu istri presdir?" Jimin menoleh pada rekan wanita satu-satunya yang kini berjalan beriringan bersamanya.

"Iya, dia Nyonya Jeon"

Wanita itu kembali menoleh ke arah pintu yang sudah tertutup rapat, ia sedikit tersenyum sebelum melanjutkan jalannya.

"Ternyata sangat cantik," lirihnya lagi membuat Jimin menoleh.

"Kau mengatakan sesuatu?" Tanya Jimin memastikan.

"Tidak ada,"

Dan keduanya kembali berjalan meninggalkan ruangan yang kini hanya berisikan dua manusia yang masih saling diam.

Setelah pintu tertutup rapat, Tzuyu kembali berbalik menatap Jungkook yang bahkan masih fokus dengan layar di depannya, seolah mengabaikan kehadirannya disini. Tzuyu sedikit terkekeh dan kini berjalan mendekat.

"Selamat siang Tuan Jeon," Sapanya dengan sedikit mencondongkan tubuhnya membuat pria itu sejenak mengalihkan atensinya selama beberapa detik.

Tzuyu hanya mengernyitkan alisnya saat pria itu masih diam, namun detik berikutnya ia menahan senyum saat menyadari suaminya kembali merajuk. Padahal beberapa menit lalu pria itu terlihat berkarisma saat memberikan arahan pada karyawannya, tapi kini sikapnya berubah dalam sekejap.

Tzuyu memutari meja dan kini berdiri tepat di samping Jungkook. Tangannya mulai melingkari pundak lebar suaminya dan sedikit merendahkan tubuh, membuat pria itu meliriknya sekilas.

"Jadi makan siangnya?" Tanya Tzuyu sedikit berbisik di telinga Jungkook.

"Aku sudah tidak lapar" Jawab Jungkook ketus tanpa mengalihkan pandangan dari layar monitor di depannya.

Tzuyu mengangguk dan mengulum bibirnya sekilas. Sebelum kembali berdiri tegak dan melepaskan tangannya.

"Baiklah kalau begitu, lebih baik aku pulang saja"

Jungkook menoleh cepat saat Tzuyu mulai melangkahkan kakinya. Pria itu menarik tangan Tzuyu sedikit kuat hingga membuat wanita itu memekik saat hilang keseimbangan dan jatuh di pangkuan sang suami.

Namun senyum terbit di wajah Tzuyu saat Jungkook kini melingkarkan tangan di pinggang kecilnya.

"Kenapa telat?" Tanya pria itu yang menatap Tzuyu dengan tatapan datar.

Tzuyu ikut melingkarkan tangan di leher Jungkook dan menatap pria itu lekat.

"Hanya beberapa menit bukan?"

"Tatap saja. Jangan-jangan kau sudah makan dengannya?"

Jungkook menatap Tzuyu menelisik, membuat wanita itu menggeleng sekilas.

"Tidak, aku tidak mungkin mengingkari janji"

"Sungguh?"

Tzuyu mengangguk yakin membuat raut wajah Jungkook sedikit melunak. Tzuyu tak tau mengapa Jungkook berubah menjadi pria yang protektif padanya. Tapi jujur saja ia sedikit menyukai sifat otoritas suaminya ini. Itu membuatnya menghangat dan merasa aman di saat yang sama.

Love Agreement [COMPLETED]Where stories live. Discover now