Chapter -3- LOVE FROM THE PAST

1K 53 0
                                    

Yuki pov

Mengenali siap orang yang berdiri di samping Azka sungguh mengagetkanku. Setelah lima tahun tidak pernah mendengar kabarnya, setelah mati-matian berusaha melupakannya. Dia muncul kembali, berdiri di samping Azka-ku. Sosok yang tidak bisa kuhapus dari hatiku.

"Bunda..." panggilan Azka dan tarikan tanggannya mengembalikan kesadaranku akan sosok yang berdiri di samping ranjang Azka.

"Ya sayang, Azka-nya Bunda mau apa?"

"Bunda kenali deh, ini dokternya Azka, namanya dr. Megadhana" ujar Azka menghilangkan kecanggungan kami "Dokter ini Bunda Azka!"

Ya, bunda tahu siapa dia sayang, dia yang selama ini bunda tunggu. Dia yang selama ini selalu berada di hati bunda. Alasan kenapa selalu Azka yang nemenin bunda malam mingguan, bukannya pacar bunda. Itu karena dia, sayang. Tapi sekarang bunda nggak tahu harus gimana, cukupkah untuk pura-pura tidak mengenalinya?

"Yuki"

"Mega"

Azka mulai manja, sikap yang hanya ditunjukkan padaku saja, bahkan pada Mama dan Papanya, dia tidak begitu, membuat orang lain berfikir dia dewasa sebelum waktunya. Tapi padaku Azka berbeda, Azka bisa sangat manja jika sudah mulai berulah.

Perasaanku saat ini, selain kaget tentu saja berbunga-bunga, mengingat ada dia disini, seseorang yang lima tahun ini membuatku menangis karena merindukannya. Seseorang yang sangat ingin aku temui, tapi takut jika dia tidak menginginkankku seperti dulu. Cintaku dimasa lalu. Mati-matian aku berusaha menahan diri agar tidak berlari memeluknya. Malu. Tapi badan, pikiran dan mulutku tidak sejalan, aku malah memintanya pergi, aku harap dia tidak merasa diusir. Kata-kata yang sangat kesesali. Aku masih ingin berada di dekatnya.

Tapi dia menolak, dengan nada dingin dia berkata masih ingin ngobrol dengan Azka-ku. Aku ingin meloncat gembira mendengar penolakannya, tapi aku bisa menahan diri.

Aku berusaha menyibukan diri, ditengah obrolan mereka, menahan godaan memandang wajahnya. Sesekali Azka mengajakku mengobrol, tapi kujawab sekedar saja, malu karena keberadaannya. Suaranya saat menimpali Azka bercerita, membuatku mengenang kembali masa-masa itu. Tawanya sungguh sangat kurindukan, walaupun dulu tidak sekalipun dia pernah tertawa di dekatku. Rasanya seperti akhirnya aku bisa menghirup oksigen lagi, keberadaannya terasa lengkap diruangan ini.

Azka mengadu soal keinginanku agar dia kelak jadi dokter, padahal dia ingin jadi pilot. Aku menegurnya, malu. Apakah dia masih ingat dengan cita-citaku yang ingin menikahi seorang dokter? Tapi bukan itu yang membuatku mencintainya dulu dan sekarang.

Tiba-tiba Hp yang kuletakkan di nakas samping ranjang Azka berdering melantunkan lagu First Love Utada Hikaru.

"Iya kak?"

"........"

"Dari Papa sayang!" aku menyerahkan Hp ku kepada Azka yang di sambut dengan semangat berlebihan. Tiba-tiba....

"Saya permisi kalau begitu!" kata Mega tiba-tiba membuatku membeku. Tanpa menunggu jawaban, dia berjalan meninggalkan ruangan ini. Meninggalkan aku dan Azka.

***

Author pov

Flashback On....

Dua orang gadis berseragam putih abu-abu yang terlihat masih baru tampak sibuk kasak-kusuk di samping sebuah kelas yang sepertinya masih kosong. Entah apa yang mereka bahas, mereka tampak berdebat dalam bisikan.

"Sana cepetan liatin, ada ga?"

"Nggak ah, ntar ketahuan, aku juga yang kena masalah."

I Love You DocterWhere stories live. Discover now