TKN : 49

110 11 0
                                    

Kini di hadapanku terlihat seperti kilasan waktu.

Nana, ibu dan ayahnya ada di depanku dan sedang bertengkar.

"Nana jangan bicara seperti itu! Ibu sudah menikah dengan nya jadi kamu terima dia sebagai ayah mu!"

"Aku gak mau! Aku mau ayahku! Bukan dia!"

"Nana jangan kurang ajar!"

"Ibu lebih memilih dia dari pada aku! Ibu jahat!"

Plaakk...
Tamparan keras mendarat di pipi Nana.

Nana langsung terdiam ini pertama kalinya ibu menamparnya

"Bu, jangan bertindak kasar pada Nana" ucap ayah tirinya

"Tapi dia sudah sangat keterlaluan!"

"Ibu tega! Ibu memukul ku hanya karena dia!" Nana mulai menangis

"Nana.. maafkan ibu "

"Ibu jahat!"

Nana berlari keluar dari rumah.

Kilasan berganti lagi

Nana berada di halte bus.

"Aku lapar" ucapnya sambil memegang perutnya

Ia berjalan menyusuri jalanan dengan perut kelaparan.
Ia berhenti di sebuah warung dan meminta pekerjaan sebagai tukang cuci piring yang di upah dengan sepiring nasi.

Kilasan berlalu cepat.
Sepertinya sudah 3 hari Nana tidak pulang ke rumah.

Kilasan berganti lagi
Ibu Nana mencari Nana dengan cemas dia bertanya pada setiap orang yang lewat di sekitar nya.
Namun semuanya tak ada yang mengetahui keberadaan Nana.

Nana sudah tidak tahan kabur dari rumah dan berniat pulang.

Saat sampai rumah, rumah dalam keadaan sepi ia segera masuk ke kamar nya.

Ia berniat mengambil uang tabungannya, namun karena gelap ia menyalakan flash mode video  untuk penerangan.
Namun pintu kamarnya terbuka dan membuatnya kaget.

"Nana kamu sudah pulang?" Tanya ayah tiri nya

Nana tak menjawab

"Tolong jangan pergi lagi, ibumu mencari mu kesana kemari"

"Aku akan pergi lagi setelah mengambil uang tabunganku aku tak akan kembali sebelum anda berpisah dengan ibuku!"

"Jangan kamu berharap saya berpisah dengan ibumu! Karena dia lebih memilih saya dari pada anaknya sendiri!"

"Gak! Ibu akan memilih ku aku gak akan pernah pulang sebelum kalian berpisah"

"Lancang kamu ya!"

"Memang! Saya tidak suka dengan anda!"

"Diam kamu anak kurang ajar! Siapa yang mengajarkan kamu kata gini! Hah! Ayahmu pasti benci memiliki anak sepertimu!"

"Jangan bawa nama ayah saya! Anda yang buat saya kurang ajar! Kenapa anda masuk dalam keluarga saya! Kenapa?!"

"Haruskah saya jawab! Ibumu itu orang bodoh dapat dengan mudah di Rayu dengan rayuan manis! Saya menikahi ibumu karena membutuh kan hartanya" dia pun tertawa bak pemeran antagonis di sinetron.

"aku gak rela ibuku hanya jadi tambang emas bagimu!"

"Memangnya kenapa? Dia lebih percaya padaku"

"Laki laki brengs*k, aku akan gak akan biarkan itu terjadi" Nana pun berlari.

Namun tangannya di cekal

"Mau kemana? Kamu gak akan pernah lolos dari ku"

"Lepaskan aku!"

Ryena [Completed]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن