TKN : 8

131 13 0
                                    

Aku sudah mengetahui kalau lelaki ini bukan manusia.

"Ryena mau ke mana?"

"Ke lelaki itu Nana"

"Kau ingin membantu nya?"

"Kalau bisa mengapa tidak?"

Lelaki itu masih menangis
Aku pun duduk di sampingnya

"Ada yang bisa ku bantu?" Tanyaku dia pun segera menoleh padaku

"Kamu bisa melihat ku?" Tanya nya antusias

"Tentu"

"Apakah kamu bisa membantu ku?"

"Apa yang bisa aku lakukan untukmu?"

Beberapa orang yang Melawati kami terheran heran melihat ku yang seperti sedang ngomong sendiri.

"Sungguh?"

"Iya, namaku ryena dan ini Nana teman ku, kamu?"

"Aku Rendy "

"Sebelum itu ceritakan dulu bagaimana kamu bisa ada di sini?" Tanyaku

"Saat itu aku dan tunangan ku sedang makan siang bersama di kafe itu" katanya sambil menunjuk sebuah bangunan kafe yang berantakan akibat bangunan kafe yang roboh mungkin itu akibat usia bangunan yang sudah tua, karena yang aku tau kafe itu sudah ada sejak dulu.

"Aku ingin melamar tunangan ku saat itu karena kafe itu sangat terkenal sehingga aku berfikir melamarnya di sana agar menjadi kenangan yang indah nantinya, tapi sungguh tak terduga bangunan kafe itu bergoyang dan akhirnya roboh aku tak sempat melarikan diri tunangan ku berhasil selamat" jelasnya

"Lalu apa yang membuatmu berdiam diri disini?"

"Ada sesuatu yang harus aku kasih ke dia sebelum aku pergi"

"Apa itu?" Tanya Nana

"Sebuah kado dan cincin pernikahan, aku Sangat berharap tunangan ku bisa Nerima hadiah itu"

" Baiklah aku kan membantu mu untuk memberikan hadiah terakhirmu padanya"

"Terimakasih ryena Nana"

"Kalau begitu ayo pergi ke tempat tunangan mu"

"Tidak bisa, tenagaku lemah aku bahkan gak bisa pergi dari bangunan ini"

"Kalau begitu ..." Aku mengeluarkan sebuah pisau kecil dari dalam tasku dan menusuk kan nya ke jari telunjuk.
Darah menetes ke telapak tangan ku

"Minumlah darahku"

"Untuk apa? Aku gak bisa minum darah seperti itu"

"Itu saat kamu menjadi manusia, sekarang kamu hanya arwah penasaran jadi darah bisa membantumu untuk memiliki tenaga, karena kamu belum terbiasa dengan keadaan kamu Sekarang,
Cepat minum darah ini"

"Aku iri 😣" kata Nana

Perlahan Rendy memberanikan dirinya untuk meminum darah di telapak tangan ku.
Tubuhnya bergetar dan nafasnya memburu

"Bagaimana?" Tanyaku

"Aku merasa tenaga ku pulih"

"Baiklah ayo pergi sekarang"

Kami pun menuju apartemen milik tunangan Rendy.

Ryena [Completed]Where stories live. Discover now