TKN : 44

96 11 0
                                    

"jasad Nana? Dimana?"

"Di hutan graillys kak"

"Tapi bagaimana kamu Menemukannya"

"Kami menemukan petunjuk yaitu jam tangan Nana yang berada di tengah hutan itu dan menurut ibunya Nana Jam itu sebelum di temukan berlumuran darah, jadi menurut ku jasad Nana ada di sana"

"Jadi Nana korban pembunuhan?"

"Kami belum tau pasti , tapi aku merasa Nana memang korban pembunuhan yang jasadnya di buang di tengah hutan"

"Malang sekali nasibnya Nana, apakah orang tua nya mengetahui Nana sudah meninggal"

"Belum kak, aku masih ragu untuk memberi tahu mereka, tapi besok saat aku bertemu dengan ibu Nana aku akan menceritakan yang sebenarnya terjadi"

"Baguslah, jadi apa yang kakak harus lakukan?"

"Bantu kami mencari jasadnya karena kami yakin penghuni hutan sengaja menyembunyikan jasad Nana karena mereka membenci keramaian"

"Baiklah sekarang kakak akan siapkan semua keperluan nya"

"Terima kasih kak, ryena tunggu di rumah jam 8 ya"

"Baik, tapi kondisi kamu baru saja pulih ryena"

"Ini lebih baik dari dugaan ku kak, tapi tubuhku benar benar terasa sangat sehat, jadi kita bisa membantu mencari jasad Nana"

"Kamu memang keras kepala ryena"

"Ku anggap itu pujian kak"

"Kamu ada ada saja, istirahat lah kalau begitu"

Kak Andra pun menutup telponnya

Sedangkan aku segera keluar dari kamarku untuk menemui kedua orang tua ku

"Mama papa" ucapku saat melihat mereka tengah menonton TV di ruang keluarga

"Ryena, kamu kok di sini, kamu masih harus banyak istirahat"

"Aku udah gak apa apa ma pa, kalung itu melindungi ku dan menyembuhkan aku"

"Kalung?"

"Iya kalung ini" kataku sambil menunjukkan kalung tengkorak itu pada mereka

"Kalung ini yang melindungi ku dari para arwah jahat yang mengincar darahku dan kalung ini juga yang menyelamatkan aku dari lantai 4"

Aku pun menceritakan tentang awal mula kalung ini yang di berikan oleh kakek misterius itu.

"Syukurlah nak, kamu bertemu dengan orang orang baik, maafkan kami ya tak mempercayaimu"

"Iya ma pa aku sudah memaafkan kalian, tapi ada satu hal yang aku lakukan esok, bisakah kalian mengizinkannya?"

"Apa itu?"

"Ryena besok akan pergi untuk suatu urusan bersama kak Andra"

"Tapi kondisi kamu?"

"Aku baik baik saja, bisakah mama papa mengizinkan ku?"

"Mama khawatir ryena"

"Ma, jangan khawatir kak Andra Nana dan kalung ini ada bersama ryena, ryena tidak akan celaka lagi"

"Bisakah kami ikut?"

"Tidak, disana bukan tempat untuk sembarang orang ma, jika kita salah bertindak itu bisa saja berbahaya"

"Lalu kamu bagaimana?"

"Ryena tau aturannya, ryena akan berhati hati dan kak Andra juga sangat mengerti tentang tempat itu"

"Baiklah kamu memang keras kepala, tapi hubungi papa jika sesuatu terjadi"

"Pasti pa, terimakasih" aku pun memeluk mereka

Aku kembali ke dalam kamarku untuk menyiapkan barang Yang akan ku bawa besok.

"Nana kamu disini?" Tanyaku ketika kamarku kosong

"Aku disini ryena" kata Nana yang berada di atas lemari

"Kenapa kamu ada di situ, turunlah"

"Ryena, aku ingin mengatakan sesuatu"

"Apa itu?"

"Sebenarnya aku mengingat beberapa penggalan ingatanku"

"Benarkah? Apa itu"tanyaku penasaran

"Aku ingat sebelum meninggal aku dapat bertengkar hebat dengan ayah tiri dan ibuku"

"Lalu apa yang terjadi"

"Aku sangat marah karena ibuku tak ingin berpisah dengan lelaki itu dan akhirnya aku meninggalkan rumah, dan selanjutnya aku tak ingat apa pun"

"Aku berharap kita bisa menemukan semua jawabannya besok"

"Aku juga, aku tidak tega melihat ibuku yang terus mencari ku padahal aku sudah meninggal, benarkah kamu akan memberitahu ibuku sebelum jasadku di temukan?"

"Iya karena dengan begitu ini akan lebih mudah di pahami, aku tak ingin membohongi seorang ibu yang mengkhawatirkan anaknya"

"Itu tak akan mudah"

"Aku tau, aku akan berusaha"

Ryena [Completed]Where stories live. Discover now