"Nana cepatlah!" Teriakku
Nana kemudian berlari ke arahku dengan menggenggam kedua tangan arwah itu.
Mahluk itu dengan marah melempar serpihan kaca padaku.
"Ryena hati hati!" Teriak kak Andra
Aku gak sempat menghindar dan terkena serpihan kaca itu aku pun terpental kebelakang.
Nana berlari sekuatnya namun tubuhnya di cengkram kuat oleh mahluk itu."Nana!" Teriakku di sela kesakitan.
Kak Andra kembali membacakan mantra nya dan menyerang mahluk itu agar dia melepaskan Nana.
Serangannya berhasil tapi hanya membebaskan 2 arwah itu Nana masih ada dalam cengkraman nya.
Serpihan kaca itu mengenai pipi dan kakiku.
Aku berusaha berdiri untuk membidik mahluk itu.Ku fokuskan bidikan ku ke tubuh mahluk itu.
Anak panah melesat ke tubuh itu dan berhasil mengenainya namun mahluk itu tetap tak melepaskan Nana.Mahluk itu terlihat gusar, aku mulai panik darahku mengucur ini pasti akan menarik perhatian nya.
Mahluk itu kemudian kembali melempar kan serpihan kaca namun kali ini dengan jumlah yang lebih banyak.
Aku tak sempat menghindarinya kurasa aku akan pasrah.Namun tiba tiba kak Andra membuat tameng tak terlihat di depan ku hingga serpihan kaca itu tak mengenai ku.
Kak Andra mengeluarkan sebuah jubah putih dan garam suci kemudian kak Andra memakai jubah itu dan membaca mantra nya
Ia melemparkan garam suci tepat ke tubuh mahluk itu.
Aaarggghh.....
Mahluk itu kesakitan
Kak Andra tetap melempar garam suci Padanya.
Aku pun kembali membidikkan anak panahku.
"Aarrrgghh..." Dia semakin kesakitan
Matanya merah menyala tubuhnya mengeluarkan api.
Aaaaaarrrggghhh... Bersamaan dengan teriakkan nya kami terpental kebelakang menabrak dinding.
Mahluk itu menghilang dari hadapan kami.
Tubuhku terasa sangat sakit.
Dari mulutku keluar darah segar begitu pula kak andra."Ryena, kamu gak apa apa?"
"Aku baik baik saja kak" kataku berusaha menahan rasa sakit.
"Tapi nana masih bersama mahluk itu" lanjutku
"Kamu masih kuat?"
"Aku masih sanggup, aku harus membebaskan Nana"
VOUS LISEZ
Ryena [Completed]
Mystère / Thrilleraku mendapatkan sixth sense sesaat setelah kecelakaan orangtuaku menganggap ku gila bahkan mereka membawaku ke psikiater bahkan teman teman sekolahku menghindari ku dan menganggap ku gila karena ngomong sendiri. tapi aku bahagia karena aku bertemu N...