TKN : 33

105 11 0
                                    

Kalandra cemas akan ada hal buruk yang terjadi pada ryena.

Ia sampai di halaman parkir rumah sakit dan segera menuju ruang ICU .

Ia berlari tanpa memandang sekitar . Ia menaeik perhatian banyak orang karena berlarian dengan membawa panah ryena.

Sesampainya di depan ruang ICU kalandra bertemu dengan kedua orang tua ryena.

"Nak Andra ada apa?" Tanya Diki

"Ryena dalam masalah, tadi Nana menghubungi ku"

"Apa? Masalah katamu?"

"Iya, dan saya sekarang harus masuk ke dalam"

"Ayo masuk sekarang!" Kata Diki

Mereka pun masuk ke ruangan ryena

Bagi kedua orang tua ryena mereka tak melihat hal apa pun yang mencurigakan.

Tapi bagi kalandra melihat rynea dalam bahaya jika ia di biarkan terlalu lama.

Kini Nana sedang menahan arwah wanita pengantin itu dengan segenap kekuatannya.
Ia menggunakan kekuatannya untuk membuat semacam tameng pelindung diri untuk ryena sehingga arwah pengantin itu tak bisa menyentuh Nana.

Nana semakin melemah akibatnya karena tameng itu menyerap hampir seluruh kekuatan Nana.

"Nana mundurkan! Jangan habiskan kekuatan mu, itu bisa berbahaya bagimu dan yang pasti ryena tidak akan suka!"

"Baiklah kak" kaya Nana mundur dan tamengnya pun memhilang, seketika tubuh Nana melemah dan terjatuh.
Sepertinya energinya sudah hampir habis.

Arwah wanita itu kembali mendekat ke arah ryena.

Kalandra segera membidik panahanya pada arwah itu.
Arwah pengantin itu pun menghilang seketika.

Kalandra mendekati nana.

"Apa yang rasakan saat ini?" Tanya kalandra pada Nana

"Tubuhku tak bertenaga dan sekarang tubuhku hampir menghilang" kata Nana tubuh Nana mulai terlihat samar-samar.

"Aku akan menghilang?" Kata Nana tak percaya

"Tidak akan, aku sudah berjanji pada ryena aku akan menyelamatkan mu dari apa pun"

Kalandra memegang tangan Nana

"Pegang ini dan genggam dengan erat Nana" kata kalandra sambil memberikan sebuah kain berwarna merah pada Nana.

Kalandra segera mencari pisau bedah di ruangan ini. Ia pun menemukan nya

Ia segera kembali ke hadapan Nana.
Kalandra menusuk telapak tangan nya dengan pisau bedah dan itu tentu saja membuat orang tua ryena terkejut karena mereka sama sekali gak mengetahui apa yang sedang terjadi di sini

Darah mulai mengucur dari telapak tangan kalandra.

"Nana cepat minum darah ku" kata kalandra sambil menyodorkan tangan yang penuh darah pada nana

"Tapi kak.." Nana tak sempat menyelesaikan perkataannya.

"Cepatlah nana, tubuhku tak akan bertahan lama walaupun darahku tak sekuat darah milik ryena tapi setidaknya ini membantumu untuk bertahan sedikit lebih lama"

"Baiklah" nana segera meminumnya

Ryena [Completed]Where stories live. Discover now