15. Menjauh?

106 16 23
                                    

Udah siap baca?

[NOTE: JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA]

.
.
.
.
.

—oOo—

Menjauh adalah cara terbaik untuk membuatmu selalu bahagia.

—oOo—

Happy Reading:'D
.
.
.
.
.
.
.


Beberapa hari setelah olimpiade.....

Hubungan yang Ryan dan Hana jalin sudah terbangun setengah bulan lamanya. Belum ada pertengkaran yang terjadi, justru mereka semakin membuat jomblo iri jika melihatnya. Contohnya saja sekarang mereka sedang duduk bersama di dalam kelas sembari menunggu guru pengajar masuk.

Jika kalian menanyakan kemana Arka yang tidak lagi mengganggu Hana? Jawabanya adalah Arka sedang sibuk latihan basket untuk pertandingan melawan sekolah tetangga yaitu SMA Dirganegara.

Suasana kelas Hana sangat ricuh, namun dirinya tidak merasa terganggu karena ada Ryan yang duduk di sebelahnya. Entah apa yang membuatnya saling menatap dan kemudian tersenyum, yang jelas hanya mereka berdua saja yang tahu.

"Kenapa ngeliatin aku terus?" tanya Hana yang merasa jengah dengan Ryan yang sedari tadi memperhatikannya.

Tanpa mengalihkan pandangannya, Ia pun tersenyum. "Kamu cantik, jadi aku ngga bosen buat liatin wajah kamu," Ujarnya yang membuat Hana merasakan hawa yang berbeda.

"Ish! ngga usah gombal deh! Ini di sekolah tau,"

"Iya aku tau kok," ujarnya seraya merangkul pundak Hana dengan pose bak pasangan model. Hana yang tekejut pun lantas menoleh, "Ryan!" ucapnya dengan nada sedikit menggeram kesal. Tapi, Ryan tak mau melepaskan rangkulan tersebut malah justru menyentuh hidung Hana.

Hana yang menyadari bahwa dirinya telah menjadi pusat perhatian beberapa murid di dalam kelasnya pun meringis dan kemudian mencubit perut Ryan seraya tersenyum.

"Aduh! sakit tau," ringis Ryan memegangi perutnya.

"Makannya kalo dibilangin itu nurut kenapa sih?!" Hana kini mungkin sudah kesal karena ulah pacarnya!

"Iya, maaf ya say—" ucap Ryan yang hampir saja keceplosan mengucapkan kata 'SAYANG' yang mungkin akan semakin membuat Hana kesal.

Benar saja kini raut muka Hana pun telah berubah menjadi menyeramkan, "Kan udah aku bilang!" potong Hana.

"Hehe lupa," cengir Ryan yang berusaha mencairkan suasana ini.

"Ekhemm, kok gue ngerasa gerah ya? lo ngerasa juga ngga Wil?" ujar Dinda yang duduk di bangku depan Hana.

"Maybe," ucap Wilda

Mereka berdua pun menoleh ke belakang, "Enak ya, yang punya pacar satu kelas," sindir Dinda.

"Woiya enak dong," ujar Ryan dengan senyum sumringah dan mengangkat kedua alisnya.

Dinda pun merasa kesal, kenapa bisa dirinya kalah dengan pasangan baru ini? "Huh dasar! yaudah yuk lah menjauh dari sini," ajak Dinda yang diangguki oleh Wilda.

"Hari ini gue duduk sama Hana. Lo duduk dibangku gue" kata Ryan kepada Dinda.

"Ogah! yang ada kalo gue duduk bareng Adam, Jeremy marah" ujar Dinda sedikit tidak terima.

"Yaudah lo sama Wilda ntar temen sebangkunya Wilda biar duduk di bangku gue bareng Adam" ucapnya final.

"Terserah lo deh"

ArkaHanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang