Sainganku sekarang adalah,
Masa lalumu.
Arka Delano Adyatama.
°°°°
Arka kini akan menemui Hana di kelasnya. Namun, tiba-tiba ia mengurungkan niatnya karna ia melihat Hana sedang bersama murid baru.
Hana terlihat sangat bahagia. Sekarang Hana sudah bisa tertawa. Diam-diam Arka memotret Hana yang sedang tertawa.
Arka terus mengamati Hana. Kini senyumnya telah kembali. Tidak ada lagi Hana yang murung, sedih dan cuek.
"Han, maaf udah nunggu lama"
"Nggapapa"
"Nih tadi gue beli sosis bakar buat lo" Ryan lalu menyodorkan kotak yang berisi sosis bakar.
"Thanks"
Hana kemudian menerima kotak yang berisi sosis bakar kesukaannya.
"Ryan, lo bawa kendaraan?"
"Gue bawa motor"
"Oh"
"Mau pulang sekarang?"
"Terserah"
Arka mematung mendengar Hana menyebutkan nama 'Ryan' apa dia ryan sahabat Hana?.
Ada berbagai perasaan yang dialami Arka. Mulai dari senang karena Hana sudah bisa kembali tertawa. Sedih karna ia kemungkinan akan jauh dari Hana. Dan perasaan lega.
"Woy!" Teriak Diyas dan Indra.
"Anjir!" Kesal Arka
"Lagi ngapain lo?" Diyas lalu mengikuti arah pandang Arka.
"Oooh lo lagi ngintipin Hana sama tuh anak baru" Ucap Diyas lalu tersenyum penuh arti.
"Namanya Ryan" Kata Arka.
"Jadi Ryan itu pacarnya Hana nii?" Ujar Indra yang malah memanas-manasi Arka
"Bukan elah" -Arka
"Terus?" -Indra
"Dia itu sahabat kecilnya Hana"
"Woahh, berarti saingan lo masa lalunya dong?" Seru Diyas Hiperbola.
"Apaan sih lo" Kini Arka menatap mereka dengan pandangan yang kesal.
"Yaudah yuk latihan keburu sore nih" Bujuk Diyas dan disertai rangkulan kedua temannya.
Sore ini begitu panas bagi Arka. Mungkin karna efek melihat kejadian tadi. Di lapangan Basket, mereka semua latihan untuk pertandingan yang akan datang..
Kali ini Arka tidak fokus saat latihan. Beberapa kali ia kecolongan, tapi tetap mencetak point.
"Ar, lo pasti ngga fokus latihan gara-gara kejadian tadi kan?"
"Udahlah ngga usah dipikirin ntar kita bantu"
"Gue cuma cepek aja"
"Ar, lo harus fokus ini pertandingan lawan kita itu udah jago banget"
"Lo berdua mau yang gratisan?" Tanya Arka
"Woah, ya pasti kita mau lah" -Indra
"Dateng ke rumah gue" -Arka
"Dengan senang Hati bosque" -Indra
"Gue tunggu"
"Yaudah yuk latihan lagi" -Diyas
YOU ARE READING
ArkaHana
Teen FictionAKAN DIREVISI SETELAH TAMAT! "Terima kasih kerena kamu selalu menyerahkan bahumu untuk sandaran diriku dikala sedih"-Hana [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Kehidupan seorang gadis yang penuh luka, Hanalisa Feiyzarah. Disaat luka yang dialaminya belum s...
