Part 20~Who~

84 40 46
                                    

Mianhe updatenya lambat😅kuota pas-pasan sih jadi nunggu jadi sultan dulu🤣

Moga yeorobun suka ama lanjutannya.
Ohya harap tinggalkan jejak yaa,,ehh bukan tapak kaki yaa hehe melainkan vote dan comment :3 kritik dan sarannya juga boleh banget kok😊

HAPPY READING

°
°
Tak henti hentinya Sena menggerutu akibat ulah pria manekin itu. Tidak, Dia tidak disuruh mengerjakan pekerjaan di luar nalar yang biasa diberikan padanya. Melainkan hanya disuruh menemani pria itu bolos di saat jam pelajaran berlangsung, dan sekarang mereka tengah berada di rooftop sekolah.

Sena sudah pulih, setelah kejadian penyelamatan itu besok nya Sena terkena demam tinggi membuat ia lebih dulu dipulangkan dengan mobil Suga. Tentu sang oppa juga ikut dengan dia yang mengendarai mobil Suga. Si pemilik? dia juga terserang demam dan alhasil tak bisa berkendara. Untungnya ada perawat Jimin yang siap melayani kedua pasiennnya ditengah perjalanan pulang.

Pria itu juga ikut, menurutnya akan sangat membosankan kalau ia tetap disana tanpa ada Suga. Bahkan Jungkook sebenarnya ingin ikut karena Sena pulang tapi Nami menahannya karena mobil Suga pasti akan sumpek kalau ditambah dirinya. Alhasil pria kelinci itu mogok bicara dengan Nami selama tiga hari.

Bagi Suga itu adalah pertama dan terakhir kalinya ia mengikuti kegiatan study tour yang sangat merepotkan itu. Tapi ada satu mukjizat yang terjadi sejak kejadian beberapa minggu yang lalu itu, Suga sudah tidak memperbudak Sena lagi. Seperti menyuruh nya ini itu atau apapun yang di luar nalar. Yahh walau masih suka mengganggu Sena, tapi pria itu pasti hanya akan minta ditemani ke suatu tempat.

Seperti sekarang ini.

"Yakk jangan buat aku terjerumus dosa juga," ujar Sena yang mulai bosan seraya menatap pria yang tengah duduk sambil memjamkan mata dihadapannya.

Pasalnya sudah ada beberapa menit mereka diatas sini, dan hanya diam seperti patung. Setidaknya mereka melakukan sesuatu dan tidak saling berdiam diri seperti ini. Sena lebih memilih berada di perpustakaan dibanding duduk seperti orang bodoh disini, setidaknya di perpustakaan Sena bisa membaca sepuasnya kan.

"Hei harusnya kau berterima kasih padaku karena sudah menyelamatkan mu dari pelajaran newton itu," celetuk Suga seraya menyentil dahi Sena dengan kencang.

Alhasil sang empu meringis kesakitan dan membalasnya dengan sebuah pukulan di bahu pria itu. Walau sekuat apa pun pukulan Sena, tenaga wanita jauh lebih kecil dibanding tenaga pria. Suga memeletkan lidahnya tanda mengejek akan pukulan Sena yang terasa seperti angin.

Sena mendengus kesal dan berniat membalas tapi terhenti lantaran sang empu tengah mendapat sebuah panggilan dari ponselnya. Alhasil Suga menjauh sedikit dan mengangkat ponsel itu dengan beberapa umpatan karena merusak moment santai nya. Sementara Sena, dia hanya bisa mengerucutkan mulutnya karena aksi pembalasan dendamnya dihentikan oleh seseorang di seberang sana.

Entah siapa yang menelpon tapi dari raut wajah Suga nampak fokus mendengarkan.

"Baiklah aku kesana."

Setelah kalimat itu, Suga memencet layar ponselnya dan mengantongi nya kembali ke saku celananya. Pria itu berbalik dan berjalan kearah Sena, ralat lebih tepat nya ke pintu tangga rooftop. Posisi Sena membelakangi pintu itu jadi Suga melewati Sena dengan kedua tangan ia sembunyikan pada masing-masing saku celananya.

"Wae? Jam pelajaran belum selesai, mau kemana?" tanya Sena saat Suga melewatinya dan berjalan menuruni anak tangga.

"Pergi," jawabnya singkat dan telah hilang saat kaki nya telah menyusuri beberapa anak tangga.

The TragedyWhere stories live. Discover now