Part 10~Who Him~

125 83 50
                                    

1 minggu kemudian...

"Hey kau sudah dapat komiknya," tanya Zindy pada Nami yang terlihat sibuk mengelilingi toko buku.

Sedangkan Sena lebih memilih berpisah dari kedua sahabatnya, matanya kini tengah sibuk memandangi buku-buku novel best seller di rak khusus. memilah milih novel demi mencari cerita yang membuatnya tertarik.

Karena semuanya terlihat menarik, gadis itu jadi pusing akan memilih yang mana. Tidak mungkin kan ia akan membeli semuanya, jadi dia harus berkutat dengan pikirannya agar memutuskan novel mana yang akan ia beli.

Hingga sebuah novel berjudul "The Awakening" berhasil menarik perhatiannya. Jika dilihat dari sampulnya saja sudah membuat gadis itu penasaran.

Gadis itu pun berniat mengambil buku itu. namun saat tangannya menyentuh kulit sampul buku itu, sebuah tangan lain juga ikut mendarat ke buku itu.

Gadis itu mendongakan wajahnya, menatap pemilik tangan tersebut yang rupanya seorang pria.

'mampus, kenapa harus pria tampan seperti dia sih?' batin gadis itu sambil menelan ludahnya.

Pria itu ternyata menatapnya balik, dengan senyuman dibibir nya.

"Hmm apa kau ingin mengambilnya juga?" tanya pria itu sopan.

Sena jadi salah tingkah gara gara senyuman manis pria itu, "iya,tapi kalau kau ingin juga..Aku bisa mengalah,"

Pria itu kembali tersenyum dan mengambil buku itu, membuat Sena sedikit kecewa karena tidak bisa mendapatkannya.

"Ini."

Sena terkejut saat pria itu malah menyodorkan buku yang ia ambil tadi padanya.

Bukannya mengambil buku itu, Sena malah diam mematung.

"Itu terbalik, seharusnya aku yang mengalah dan bukan dirimu."

Entah wajah gadis itu terasa panas saat mendengar ucapan pria itu, ini kali pertamanya bertemu dengan pria yang bersikap manis padanya.

"Hehe khamsahamnida," sedikit kaku gadis itu menerimanya.

Namun gadis itu merasa tidak enak pada pria itu, karena dirinya pria itu tidak jadi membeli buku ini padahal stoknya tinggal satu.

"Aku bisa mencari buku lain, lagipula novel disini ada begitu banyak," ucap pria itu lagi seakan tau dengan pikiran Sena.

"Hmmm baiklah, sekali lagi terima kasih," gadis itu membungkukkan badan.

"Haha santai saja, baiklah aku pergi dulu," pria itu menepuk pelan bahu Sena dan berlalu pergi.

Sena menatap punggung pria itu yang mulai pergi menjauh. Ia jadi ingin bertemu dengan pria itu lagi, selain tampan sifatnya juga baik dan sopan. Berbanding terbalik dengan sosok Suga yang kasar dan jutek.

"Hey kau sudah selesai belum?" Nami membuyarkan lamuan Sena.

"Ehh..Iya."

"Yasudah, ayo kita ke kasir."

Sena dan Nami mengangguk dan mengikuti Zindy yang berjalan duluan ke tempat pembayaran

**

"Aku pulang," ucap Sena saat memasuki rumah dan mendapati Kakaknya yang sedang menikmati semangkuk besar ice cream cokelat dan menonton televisi.

Mata Sena langsung membulat kala melihat Kakaknya asik menikmati ice cream. gadis itu langsung melempar tas nya ke sofa dan menyeruduk Namjoon.

"Oppa mau juga donk, aaa.." Sena membuka mulutnya, berharap Kakaknya berbaik hati menyuapinya.

"Cih dasar pengganggu," Namjoon menyendok ice creamnya dan menyuapi Sena.

The TragedyWhere stories live. Discover now