Prolog

414 151 200
                                    

Hembusan napas kembali terdengar ke seluruh ruangan untuk kedua kalinya. Dengan sayup gadis itu memandangi paragraf demi paragraf yang berada jauh diluar pemikirannya.
Melirik sekilas jam dinding yang tergantung indah diarea perpus ini.

10:15

Tak terasa sudah ada sejam lebih ia berada disini, karena guru dikelasnya sedang ada halangan dan membuat kelas menjadi bebas jam, gadis itu bisa menghabiskan waktunya di perpus. Bukan hal lumrah baginya, menurutnya tempat seperti ini sangat cocok dijadikan tempat bersantai disaat jam kosong berlaku.

Namun sedari tadi pikirannya tak mengarah ke arah bacaan di depan matanya. ia masih bisa mengingat kejadian yang menimpanya barusan, kejadian yang membuat ia bermasalah dengan kakak kelasnya.

Flashback on

Dengan langkah terengah engah gadis itu memegang beberapa buku dipelukannya dan berharap agar masih ada waktu tersisa sebelum guru masuk ke kelasnya. Akibat dari sang kakak yang notabene mendapat julukan "TheBadWake" gadis itu terlambat ke sekolah.

Tanpa memperhatikan orang-orang sekitar, gadis itu malah tak sengaja menabrak seseorang yang membuat orang itu serta dirinya terjatuh.

"Ouchh," ringisnya sambil menatap lengannya yang sedikit lebam akibat benturan dengan lantai dan segera memungut buku bukunya yang tergeletak.

"Hey kau punya mata gak sih!! jalan saja sampai tidak liat orang" bukannya membantu mengambil buku-bukunya yang jatuh orang itu malah membentaknya, dan memang ini semua karenanya juga.

"Mianhe sunbae, aku terburu-buru," gadis itu segera berdiri dan membungkukan badan.

"apa peduli ku denganmu, aku hanya ingin kau bertanggung jawab dengan ulahmu barusan," ucap orang itu yang rupanya kakak kelasnya.

Sontak gadis itu menatapnya dengan terkejut.

Menautkan alisnya kakak kelas itu mengangkat tangan kanannya tepat didepan wajah gadis itu dengan ponsel yang layarnya lumayan retak.

"Mianhe..Jeongmal mianhe..Aku akan bertanggung jawab tapi biarkan aku ke kelas ku dulu."

Sontak sang kakak kelas langsung memelototkan kedua matanya, "kau pikir bisa membodohiku dengan kata-kata murahanmu itu!? aku sudah tau tipu daya dengan orang sepertimu. Kau pasti mau kabur kan, cihh maaf tapi aku lebih pintar darimu"

Pedas, iya sangat pedas bahkan sampai menusuk ke jantungnya. Baru kali ini ia bertemu dengan seorang pria yang bermulut pedas seperti ini.

"Kenapa hanya diam?"

"Aku tau aku salah tapi setidaknya gunakanlah kata-kata yang baik dan sopan terutama jika kau berhadapan dengan wanita," Setetes air mata berhasil jatuh menuruni pipi mulusnya.

"Aku tidak butuh nasehatmu aku hanya ingin pertanggung jawaban mu."

Karena sudah geram dengan pria didepannya ini, ia pun  mengambil ponsel di sakunya dan langsung menyerahkannya dengan kasar pada kakak kelasnya.

"Ini sebagai jaminannya," gadis itu kembali mengambil langkah tanpa memperdulikan ekspresi terkejut sang kakak kelas.

Setelah kepergian gadis itu, pria yang bermasalah dengannya langsung menyunggikan senyum puas dan kembali melanjutkan langkahnya juga.

Tbc.

Gimana pembukaannya? semoga gak ngebosenin yaa😊

Dont forget to give a vote or comment, karena itu sangat berarti buatku untuk melanjutkan partnya.

See u on the next part❤

The TragedyWhere stories live. Discover now