Part 17~Care~

102 53 40
                                    

Sena Pov

"Bagaimana kau bisa ada disini?" aku perlahan mulai mendekatinya. Dan menatapnya penuh selidik, hey bagaimana bisa pria yang anti kegiatan seperti ini tiba-tiba muncul di hadapan ku .

"Naik mobil."

"Sendiri," sedikit terkejut dengan jawabannya.

"Dengan Jimin, dia sudah ada di vila."

"Vila? Yang mana? Ada dua vila loh." kuharap mereka tau kalau para siswa dan siswi dipisah.

"Ntah, biarkan saja," jawabnya ketus, sepertinya dia mulai bosan dengan arah pembicaraan kami.

Aku hanya berdecih, semoga saja anak itu tidak salah masuk vila. Yahh bocah itu tipikal orang yang ceroboh, dulu saja ia hampir dikeroyok para siswi karena salah masuk toilet dan kalau bukan karena wajah tampan dan menawannya itu ia sudah dipastikan akan masuk ruang operasi wajah besoknya.

Tapi kenapa mereka datang kesini? Lebih tepatnya pria ini.

Apa jangan jangan dia datang untuk memperbudak ku lagi? Aku harus lari sekarang.

"Baiklah aku harus.."

"Ikut aku," dengan seenak jidat pria ini menarik ku menurunin tangga.

Aku mencoba untuk melepas tarikannya, kumohon jangan sampai waktu liburan ini dihabiskan dengan melayani nya sebagai budak.

"Yakk apa yang kau lakukan, jangan menculik ku."

Sekuat apa pun aku mencoba melepaskan, kekuatan seorang pria tetap lebih kuat dibanding wanita. Rupanya pria ini membawaku ke mobilnya, dia menyuruhku masuk.

Awalnya aku menolak dan mencoba melarikan diri namun selalu saja aku yang kalah. Dan parahnya lagi aku masih mengenakan piyama bahkan mandi pun belum. Hey ini mengingatkan ku akan kejadian saat dia menculil ku dari rumah dengan diriku yang masih memakai piyama sama seperti sekarang dan membawa ku ke tempat terbengkalai hanya untuk membersihkannya. Oh tidak!! Jangan sampai dia akan melakukan hal itu lagi, padahal aku sudah senang-senang nya karena pria itu tidak ada.

"Yakk kemana kau membawaku, jangan yang aneh-aneh yaa."

"Kau diam saja, aku tidak akan melakukan yang aneh-aneh."

Aku menatapnya kesal dan melipat kedua lenganku. Sementara sang empu dengan santai mengendarai mobilnya.

Flashback on

Suga Pov

"Hei kenapa tidak ikut?"

Aku hanya memainkan ponsel ku, tidak merespon pertanyaan Jimin barusan. Saat ini kami ada di sebuah kafe tempat kami dan yang lain biasa berkumpul.

"Ish kau itu sok sibuk."

Aku menatapnya.

"Wae? Kau sendiri juga tidak ikut, aku bahkan tidak menanyakan alasannya."

Kulihat dia sedikit terkejut, skakmat untuknya. Dia pasti kehabisan kata kata untuk membalasnya. Jangan tanya kenapa tidak ikut karena kalian pasti sudah tau mengapa. Lebih baik aku menghabiskan waktu ditempat seperti ini dibandingkan menjelajah pegunungan yang membuat perut berputar melihatnya.

"Hei barusan Nami mengirimiku pesan, katanya Sena hilang."

Aku menautkan alis ku, sedikit terkejut namun aku berusaha bersikap santai. Plus sedikit heran, bagaimana bisa siswa sma seperti gadis itu hilang dipegunungan. Secara mereka pergi bergerombolan dan tidak mungkin tak ada yang mengawasi. Yah kecuali kalau gadis itu diam diam keluar dari kelompok dan pergi menjelajah sendiri.

The TragedyWo Geschichten leben. Entdecke jetzt