21. Kidnapped

1.5K 112 3
                                    

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, Drake sedang bicara dengan Felipe ketika tiba-tiba ponsel di atas meja kerja yang sejak kemarin tidak dia sentuh berbunyi nyaring. Pria itu berusaha mengabaikannya dengan dalih fokus pada pekerjaan. Namun, melihat Felipe yang melirik ingin tahu ke arah ponselnya membuat Drake menghela nafas kemudian menerima panggilan itu.

"Ester, Drian mengangkatnya!"

Drake mengernyitkan kening mendengar suara yang tak terlalu asing itu. Tak lama dari itu, suara lain terdengar.

"Drian? Drian, kau kah itu?"

Drake memejamkan mata mendengar suara yang penuh dengan keputus-asaan itu. Suara seorang gadis yang selama dua hari terakhir menjadi hal yang paling dia rindukan setelah ibunya. Drake ingin membalas suara itu, menenangkannya dengan mengatakan semua baik-baik saja, tapi lagi-lagi bayangan saat Ester mencium Gavril merasuki pikiran Drake.

"Drian, tolong jawab aku! Kau salah paham. Semuanya tidak seperti yang kau pikirkan."

Kali ini Drake bisa mendengar suara isak tangis Ester. Dan seperti minggu-minggu yang lalu, tangisan gadis itu masih menjadi kelemahan terbesar Drake. Akhirnya dengan penuh pertimbangan Drake menyuruh Felipe keluar untuk kemudian menjawab suara gadis di seberang sana.

"Ya, aku di sini. Berhentilah menangis."

"Aku tidak akan menangis seandainya kau menjawab teleponku sejak kemarin."

Drake mengernyitkan kening untuk yang kesekian kali. Dia keluar dari layar yang menunjukkan sambungannya dengan Ester kemudian mengecek riwayat panggilan. Benar saja, di sana ada seratus lebih panggilan tak terjawab yang berasal dari dua nomor berbeda.

"Kau kemana saja? Kenapa tidak mengangkat teleponnya?"

"Aku di Spanyol."

"Apa? Kau sudah berangkat ke sana?" suara tangisan kembali mengisi sambungan mereka. "Kau bahkan tidak menemuimu."

"Aku menemuimu, tapi kau tidak sadar karena kau sedang asik bercumbu dengan bocah ingusan yang pernah kita temui itu."

"Kau salah paham, Drian." ujar Ester frustasi. "Tunggu sebentar, aku akan keluar dari toko bunga karena di sini terlalu ramai."

"Kemudian jelaskan padaku agar aku tak salah paham."

"Sebenarnya aku terpaksa mencium Gavril."

"Apa maksudmu?" tuntut Drake. "Aku melihat dengan jelas kau menciumnya terlebih dahulu dan kalian menikmatinya."

"Jangan potong ucapanku! Kumohon, dengarkan dulu sampai aku selesai."

"Baiklah."

"Pagi itu Gavril mabuk dan datang ke rumahku. Aku tidak bisa melihat siapa yang datang, awalnya kupikir itu kau" kalimat Ester terpotong dengan suara berisik yang tiba-tiba terdengar. "Ah, tunggu! Kalian siapa?! Tidak!"

TRAPPED BY MR.MAFIAKde žijí příběhy. Začni objevovat