17. Confession pt.2

1.5K 129 6
                                    

"Ada apa, Ester? Kenapa kau diam saja sejak tadi?" tanya Velli sedikit melirik Ester.

Gadis yang sejak tadi hanya diam, membiarkan Velli fokus merangkai bunga benar-benar berbeda dari Ester yang biasanya. Dan Velli lekas tahu kalau ada sesuatu yang tengah dipikirkan oleh anak asuhnya itu.

"Aku tidak sedang memikirkan apapun, Nyonya Besar, hanya ingin diam." jawab Ester.

Velli menyelesaikan rangkaian bunganya yang kesekian lalu berucap, "Kau sangat buruk dalam berbohong, Anakku. Katakan yang sejujurnya padaku."

Kemudian Ester menghela nafasnya. "Drian tidak menemuiku lagi semenjak insiden kebakaran di perusahaannya waktu itu, Nyonya Besar. Kurasa dia marah padaku."

Velli menghentikan pekerjaannya kemudian menatap Ester lekat. Dalam hati dia bermonolog, sepertinya gadis di depannya ini sedang merasakan sesuatu yang biasa orang-orang sebut dengan jatuh cinta. Namun, ada satu hal yang sangat mengganjal di dalam pikiran wanita tua itu. Sebenarnya perusahaan apa yang dipimpin oleh pria yang tengah dekat dengan Ester? Dan dimana? Karena jika perusahaan yang terbakar itu ada di Moskow pasti beritanya akan bisa dilihat dari televisi atau media informasi lainnya. Sementara Velli yang rajin melihat berita tidak pernah mendengar kabar ada perusahaan yang kebakaran.

"Nyonya Besar?" panggil Ester karena tak kunjung mendengar respon Velli. "Kau masih bersamaku, 'kan?"

Velli terdengar kemudian mengangguk tanpa sadar. "Aku di sini, Ester."

"Bagaimana menurutmu, Nyonya Besar?"

"Jika dilihat dari cara Drian memperlakukanmu, sepertinya tidak mungkin jika dia marah padamu." jawab Velli jujur berdasarkan pengamatannya. "Menurutku dia masih membereskan sisa-sisa kekacauan di perusahaannya, Ester."

Ester tersenyum mendengar itu, hatinya berangsur tenang. "Aku juga berharap begitu, Nyonya Besar."

"Kau rindu padanya ya?" tanya Velli lebih menjurus kepada godaan.

Ester mengangguk tanpa berniat menutup-nutupinya. "Aku sangat merindukannya, Nyonya Besar."

Velli menggeleng sembari terkekeh ringan mendengar itu. Dasar anak muda dan semua kisah cintanya.

♚♚♚

Sementara Drake, yang menjadi objek pembicaraan Ester dan Velli pagi ini tengah berada di markasnya. Mengecek rekaman cctv yang sudah beberapa hari ini tidak bisa diakses. Jelas ada seorang hacker handal dibalik semua ini, karena teknologi di markas De Vandal pun juga dibuat dengan keamanan berlapis ganda. Namun, musuh Drake yang mana yang sudah mampu mengimbangi teknologi semacam ini? Pikiran Drake buntu.

Dan walau sekarang rekamannya sudah bisa dilihat lagi, tetap saja ada bagian yang sengaja dihilangkan. Rekamannya terpotong beberapa waktu setelah Vivian datang dan Alec mengecek ruangan. Drake yang memeriksa rekaman itu seorang diri langsung mengepalkan tangannya, menahan emosi.

Sebelumnya Alec dan Evgen berpendapat kalau dalang dari semua ini tak lain dan tak bukan adalah Ciro, musuh yang paling dengki dengan kesuksesan De Vandal selama ini, tapi tidak ada bukti yang mengarah ke sana dan Drake bukanlah orang yang hobi menuding tanpa bukti. Pria itu selalu mengandalkan logika di dalam setiap kegiatannya, kecuali bersama Ester tentunya.

Sementara matanya terfokus pada lukisan Ester yang ada di layar komputer, Drake baru sadar kalau dia belum menemui Ester selama beberapa hari ini karena terlalu sibuk dengan masalahnya. Dan pria itu benar-benar merindukan gadisnya. Gadis yang sudah membuatnya sekalut sekarang.

TRAPPED BY MR.MAFIAWhere stories live. Discover now