35. Suspicious

1.2K 104 19
                                    

"Nona Ester Bell?"

Ester berdiri di antara keterkejutannya. Perempuan itu sampai mundur beberapa langkah karena tidak bisa menjaga keseimbangannya. Hal itu dikarenakan Ester kenal dengan pemilik suara yang barusan menyebutkan namanya, dan itu sama sekali bukan hal yang baik, setidaknya untuk dirinya sendiri.

"Kenapa begitu terkejut? Oh ya, tentu saja karena ini bukan pertama kalinya kau mendengar suaraku bukan, Nona?" ucap suara yang sama lagi. "Maaf, karena di pertemuan sebelumnya, aku tidak memberikan kesan yang cukup baik padamu."

"Bagaimana anda bisa sampai kemari?"

"Oh, Sayangku, kau tidak perlu merasa tersanjung karena aku menyempatkan diri untuk mampir ke tempat kumuh seperti ini."

Ester menggeleng. "Aku sama sekali tidak tersanjung, tapi ada perlu apa sampai anda repot-repot mengunjungi tempat kumuh ini.... Nona Vivian?"

Tamu Ester yang tak lain dan tak bukan adalah Vivian itu tertawa manis tapi terkesan mengejek. "Seperti yang aku duga, kau masih ingat padaku walau pertemuan kita sangat singkat waktu itu."

Vivian mencondongkan badannya ke arah Ester kemudian berbisik di telinga gadis itu. "Ternyata benar, ya, orang buta memiliki ingatan yang kuat."

Ester sama sekali tidak tersinggung. Satu-satunya alasan kenapa dia tidak ingin Vivian ada di sini adalah karena di tempat ini ada Vellicya. Jika Vivian sampai memberitahu Velli tentang siapa sebenarnya Drian, Ester menjamin Velli akan terkena serangan jantung saat itu juga. Dan Ester tidak ingin ibu asuhnya itu terluka.

"Jangan memandangku dengan tatapan seperti itu, Gadis Buta Sialan." sentak Vivian. "Oh, aku lupa, kau itu kan buta, tidak bisa melihatku."

"Bagaimana jika kita duduk terlebih dahulu dan kau langsung menjelaskan tujuanmu datang kemari, Nona?" Ester menawarkan hal yang menurutnya lebih baik.

Vivian menurut tanpa kata. Wanita itu duduk di kursi yang disediakan di depan toko bunga, tak lama Ester menyusul duduk di hadapannya.

"Aku dengar kau tengah mengandung," ucap Vivian.

Ester membulatkan matanya untuk yang kesekian kali. "Bagaimana kau tahu?"

"Jadi berita itu benar adanya?" sahut Vivian seolah sedang bicara dengan dirinya sendiri. "Anak siapa itu?"

"Aku ataupun keadaanku tidak ada hubungannya denganmu, Nona Vivian."

"Sayang sekali, padahal aku kemari hanya untuk membantumu mendapatkan nasib yang lebih layak."

"Apa maksudmu?"

"Jadi, anak siapa itu? Drake ataukah anak dari lelakimu yang lain?"

"Aku tidak pernah melakukan apapun dengan laki-laki lain!"

"Aku mengerti. Jadi, anak Drake, ya? Sempurna."

"Apapun rencanamu aku sama sekali tidak tertarik , Nona Vivian, jika sudah tidak ada yang ingin kau bicarakan lagi, kau boleh pergi dari sini."

Vivian tertawa sekali lagi. "Kenapa begitu terburu-buru? Kau bahkan belum mendengar rencananya."

"Aku tidak tertarik, Nona, apapun itu."

"Meskipun nyawa ibu asuhmu yang jadi taruhannya?"

Ester terkejut bukan main dan langsung berdiri dari duduknya. "Apa yang ingin kau lakukan?! Jangan membawa siapapun dalam masalah ini."

"Tenanglah. Aku hanya akan melakukannya saat kau lari dari rencana." jawab Vivian lembut. "Untuk sekarang, biarkan aku menjelaskan rencananya terlebih dahulu kepadamu."

TRAPPED BY MR.MAFIAWhere stories live. Discover now