21# Satu Tujuan [Telah Revisi]

303 12 0
                                    

Jasadmu memang telah terkubur dan menyatu kembali dengan tanah, karena memang kita di ciptakan dari tanah dan kembalipun pada tanah. Aku percaya, roh mu masih disini, walaupun tak mungkin terus membersamaiku.

Cintamu yang ada, sudah membuktikan semuanya, dengan hatiku tetap memegang kesetiaan padamu selamanya.

Tulungagung, 27 Maret 2020

Revisi : Kamis, 24-12-'20

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Dasar istri kuat, demi suaminya aja kayak gitu. Semoga kamu jadi Ibu yang kuat juga ya" ucapnya

"Kok kamu doain aku aja?" spontanku

"Iya semoga aku jadi suami yang pengertian dan Ayah yang panjang umur" ucapnya

"Mas, kamu ini kenapa sih? Tambah bikin sakit aja. insyaAllah panjang umur kok, kamu masak gak mau lihat anak kita gede? Mengantarkan nikah dia? Punya cucu?" jelasku

Ucapan yang terus terngiang di telingaku, apakah Allah selalu memberikan signal-signal nya seperti ini? Perginya Umi pun juga seperti itu, ya Allah, mungkin jika aku faham sedari dulu, pasti aku akan menyiapkan hati, ya Allah aku mohon kuatkan aku, celetukku dalam hati.

Setelah kepergian Ardi suamiku, besuknya aku boleh pulang oleh dokter, dan membawa kedua anakku pulang ke rumah, namun aku memutuskan untuk pulang kerumah Umi, agar kakak-kakak saja yang membantuku, dan aku juga memutuskan untuk jenazah Ardi di bawa pulang ke rumah Umi, dan di makamkan di pemakaman dekat rumah, Alhamdulillah semua sudah setuju,

"Yaudah.. kita akan makamkan jenazah Ardi besuk saja, nunggu Khadijah boleh pulang" celetuk Ayah

Aku terdiam dan termenung, yang membuat spontan mbak Ara memelukku, juga Alik mendekatkan dirinya padaku, "Akan ku jaga kau" sahut Alik, aku diam dan tersenyum kecil padanya, sebenarnya air mataku sulit untuk ku bendung lagi, namun aku berusaha untuk sabar, dan juga ikhlas.

Setelah jenazah Ardi di bawa pulang ke rumah, Ibu, Ayah, Maryam dan kakak-kakak lainnya sudah pulang unuk mengurus pemandian jenazah, dan yasin tahlil. Yang menunggu ku disini tinggal mbak Ara, Alik dan adik bungsuku Al.

"Mbak, Al janji, Al akan jagain mbak Khadijah sama adek-adek, nanti Al udah kerja pasti Al nafkahin adek-adek, sekolahin mereka, sampek dia pinter kayak mbak Khadijah sama mas Ardi" ucap Al dengan polos

Tangis ku memecah seketika, tangan ku membuka lebar agar dia memelukku, "Aamiin" bisikku

"Sabar" bisik mbak Ara

****

Alam kita yang berbeda mungkin tak ada masalah untuk aku selalu menjaga hati untukmu karena-Nya, karena niat ku menikah adalah beribadah karena Allah dengan akad sekali saja, dan untuk selamanya, serta bisa menikmati kebahagiaan di Syurga-Nya nanti insyaAllah. Kini aku faham Allah memberikan ini semua, ditinggal dua orang yang aku sayangi dengan waktu yang dekat, untuk menguatkan seluruh imanku, dan Allah menunjukkan ke-Agungannya lewat ini semua di kehidupanku.

Mas Ardi, semoga tujuan kita bertemu di syurga-Nya tersampaikan, di aamiinkan oleh seluruh malaikat, dan tersimpan lah do'a kita dalam lauhul mahfudz Allah. Sungguh mas, aku mencintaimu karena-Nya.

Sampai di rumah, aku melihat banyak tetangga yang datang kerumah, mengucapkan bela sungkawa padaku, spontan aku melihat Fatma sahabatku, karena sibuknya kerja, yang kini menjadi seorang relawan kemanusiaan, ia jarang sekali bertemu denganku,

Alam Beda Satu Tujuan [SELESAI]Where stories live. Discover now