3# Teruntuk Abi [Telah Revisi]

263 17 2
                                    

Kita milik Allah, semua yang kita miliki juga milik Allah, dan seseorang yang kita cintai pun milik Allah juga. "Karena sesungguhnya kita diciptakan Allah untuk kembali pada-Nya pula".

Setiap cobaan datang, Qooluu Innalillahi Wa Inna ilaihi Rooji'un.

Tentang Rezeki, Jodoh, & Kematian, telah Allah tulis dalam lauhul mahfudznya sebelum makhluk dan alam semesta di ciptakan.

Alhamdulillah Publish Juga Bagian 3

semoga para pembaca suka ya, I Love You All

Tulungagung, 22 Januari 2020

Revisi : Jum'at, 18-12-'20

Azifah Azka

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Satu bulan berlalu, setelah mbak Laila menikah, aku menjalani kehidupan seperti biasa, masuk kampus, nugas, dan lembur hanya itu saja sementara ini. Oita, kala itu kami membawa mbak Ara kerumah sakit, aku sangat lega ketika tidak ada perkataan dokter ia hamil, saat ini, aku berdo'a agar mbak Ara tidak hamil dari hasil perzinaan nya, karen sampai saat ini pun aku masih deg-deg an jika hal itu terjadi. Sampai saat ini, kejadian mbak Ara belum ada yang tahu sementara ini, tetap hanya Aku dan Umi saja, aku berharap supaya hal ini bisa terselesaikan dengan baik-baik.

Siang ini aku tidak ada jadwal kuliah, maka dari itu aku menggunakan waktu ini untuk muroja'ah sambil menghafal hafalan ku seterusnya, karena sore nani umi pasti menagih hafalanku. Ketika aku memejamkan mata spontan aku mendengar ada yang membaca ayat al-qur'an juga, dan ternyata adik ku satu-satunya.

"Ar-rahman, 'allamal qur'an, kholaqol ingsan...." suara Al yang sedang mulai hafalan surat Ar-Rahman yang didampingi Umi. Sontak aku membuka kamar dan melihatnya dari jauh, ternyata aku salah Al sedang hafalan dengan di dampingi Futuh, Futuh menyimaknya dengan baik, aku hanya tersenyum di depan pintu, melihat adikku yang kini tumbuh besar dan mau semangat untuk menghafal.

"Shodaqallahul'adziim" ucap Al mengakhiri hafalan Ar-rahmannya satu sampai 10 Ayat,

"Alhamdulillahhh, tambah lagi donk, masak sepuluh aja, kan Ar-Rahman ada..." ucapku di potong Al,

"Iya-iya mbak, orang masih tes aja satu sampek sepuluh" jawabnya dengan jutek,

Sontak aku berlari dan memelukknya, dan menggelitikinya, aku melihat Futuh hanya tertawa-tawa, "Mbakk udah to, aku geli looo" ucap Al dengan suara khas anak kecil,

Aku melirik Futuh tetap bersikeras memandang tingkahku dengan Al, setelah Al kapok aku gelitiki dia akan berkata ampun dan minta ku pangku.

"Lucu ya kalian.." ucap Futuh

"Yang lucu Cuma aku mas" jawab Al

"Yee Pede deh adek guwa" jawabku sambil memandang Al

Kemudian kami saling bercerita-cerita, terutama yang banyak cerita Al, bercerita dia di sekolahnya, aku dan Futuh hanya menjawab-jawab dan memberikan pertanyaan pada Al agar ada yang di bicarakan, tiba-tiba..

"Adij, Adij," panggil Abi,

"Iya bii" jawabku, aku berdiri menuju panggilan Abi, namun Abi telah dihadapanku membawa sesuatu panjang tipis, aku terbelalak ternyata satu tespek yang telah terisi dua garis merah,

"Ini punya siapa?" tanya Abi,

Deggg! Jantung ku serasa berhenti, Futuh pun spontan berdiri, dengan menggendong Al di belakangku. "A-a-a-ku tidak tau bi, mungkin kak Linda" jawabku

Alam Beda Satu Tujuan [SELESAI]Where stories live. Discover now