31. varo berubah

108K 6.4K 555
                                    

"pastikan kartu ujian kalian sudah kalian bawa dan mencari ruang kalian dengan tertib, paham?" Ujar sang kepala sekolah yang kini sedang berdiri di atas panggung kecil di hadapan ratusan murid yang sedang menatap nya

"PAHAM PAKK...." jawab semua murid dengan kompak

"Dan jangan lupa kelas sepuluh dan kelas sebelas bergabung dalam satu kelas, jadi tidak ada alasan untuk kalian menyontek karena dalam satu meja tidak akan ada namanya yang sekelas atau seangkatan" ujar sang kepala sekolah mengingatkan dan dibalas sorakan ramai dari murid-murid nya

Memang, peraturan sekolah adhayatsha sangat ketat jika menyangkut ujian

Ya... Seperti saat ini

Kelas sepuluh dan sebelas di acak lalu di satukan dalam satu ruang yang berisi tiga puluh orang

Sedangkan kelas dua belas?

Mereka sudah terbebas dari segala hal yang berbau ujian dan sekarang giliran mereka lah yang mentertawakan adik kelas yang sedang bertarung dengan soal

Mungkin ini yang namanya karma

Dahulu kelas sepuluh dan sebelas yang bersenang-senang di atas penderitaan para kakak kelas nya karena sering menghadapi try out dan karena alasan try out, mereka bisa menikmati liburan yang berkali-kali

Dan alhasil, para adik kelas selalu berdoa agar sekolah lebih sering mengadakan try out untuk anak kelas dua belas

Karma memang is the real

"Bapak sudahi pidatonya, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" salam penutup dari kepala sekolah tersebut dan dibalas kembali dari murid-murid nya

"Silahkan bubar dan cari ruang kalian masing-masing" ujar sang kepala sekolah tersebut

"Aduh keisya... nanti Alana nyontek sama siapa kalo kita beda kelas" ucap Alana panik sambil menggigit jempol nya

"Ya nyontek sama sebelah Lo lah" balas keisya santai

"Samping Alana kan pasti kakak kelas, kalau dia galak gimana apalagi kalau Alana duduk paling depan, nama Alana kan depan nya A" ujar Alana mulai menerka-nerka

"Al, jangan berisik napa, ini gue lagi cari nama gue sama Lo tau gak" ucap keisya galak

"Yahh kita beda ruang" ujar keisya dengan kecewa

"Hah?! Serius?! Terus gimana dong" balas Alana panik

Ia tak bisa membayangkan jika harus mengerjakan soal ujian tanpa menyontek

"Ngapain panik sih? Lo udah belajar kan? Yaudah selo" ucap keisya santai

"Tapi kemarin Alana ga ngisi semua soal yang varo kasih" balas Alana pelan

"Derita Lo!" Ledek keisya

"Jahat" gumam Alana

"Udah ah, mending Lo masuk ke kelas ini karna nama Lo ada disini" ucap keisya sambil mendorong pelan bahu Alana

"Gue tinggal ya, mau nyari kelas tapi feeling gue kelas gue disebelah, bhayy" pamit keisya meninggalkan Alana seorang diri dengan muka tertekuk

Dengan berat hati Alana melangkahkan kakinya ke dalam kelas tersebut dan mencari namanya di setiap meja

Semoga ga paling depan amin. Batin Alana

"Yah paling depan" gumam Alana kecewa ketika melihat namanya tertempel di meja paling depan

Dan yang masih syukuri karena meja miliknya tidak langsung berhadapan dengan meja guru

"Belajar atau main cacing ya?" Gumam Alana setelah mendudukkan bokongnya

AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang