{46} Berpisah

57K 5.5K 97
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN...

INI PART TERAKHIR DARI CERITA SAYA:)

KOREKSI KALO TYPO..

Happy Reading!
••••

Tidak perlu merasa begitu kecewa atas sebuah perpisahan. Karena pada nyatanya, manusia di pertemukan hanya untuk satu alasan, yaitu perpisahan.

Ini hanya masalah waktu. Semua yang bersama pasti akan berpisah pada masanya. Entah itu cepat atau lambat. Kita hanya tinggal menunggu saja, masa dimana kita harus berpisah dengan orang yang di sayang.

Terlepas dari itu semua, ada satu perkara yang akan hadir dari sana, kesedihan. Bagaimana mungkin seseorang tidak bersedih kala akan berpisah dengan orang tercintanya?

Begitu pun Carla. Gadis itu masih belum percaya dengan pernyataan Gavin yang dia dengar barusan. Menganggapnya sebagai candaan pun, mimik wajah Gavin terlalu serius untuk ukuran bercanda.

Tapi jika itu adalah kenyataan nya, Carla benar-benar belum sanggup untuk menjalani nya. Meringkuk seorang diri di atas pembaringan, Carla memandangi ponselnya yang berisi foto dirinya dengan Gavin di Puncak beberapa minggu lalu.

Ini sudah tengah malam, tapi matanya belum mau untuk memejam. Banyak sekali pertanyaan yang memenuhi otaknya.

Apa Gavin sungguhan akan pergi?

Berapa lama?

Kapan dia akan kembali lagi?

Bisakah Gavin tetap menjadi miliknya nanti?

Atau, bisakah dia menerima kenyataan jika suatu hari nanti Gavin bukan lagi miliknya?

Atau bahkan, bisakah dia menerima jika Gavin tidak lagi kembali untuknya?

Pertanyaan itu berakhir menimbulkan air mata. Carla menangis. Entahlah, gadis itu sudah terlalu terbiasa bersama dengan Gavin. Membayangkan jika setelah ini hari-harinya akan kosong, tanpa pemuda itu. Membuat air matanya semakin menetes.

Entah karena kelelahan menangis, atau memang gadis itu sudah mengantuk. Lama-kelamaan matanya memejam. Meninggalkan seluruh kesedihan yang baru saja di rasakan nya barusan.

Sementara di tempat yang lain, Gavin sedang mengemasi barang-barang yang menurutnya penting. Apalagi yang bisa dia lakukan? Gavin harus benar-benar pergi besok.

Meninggalkan teman-temannya.

Meninggalkan mamah, kakak, dan adiknya.

Meninggalkan gadisnya.

Semua dia lakukan demi kakek-nenek nya. Sosok orangtua yang rela merawatnya disaat dia terpuruk karena kematian mendiang papahnya dulu.

Tak lupa, Gavin memasukkan foto Carla yang dia pasang di figura kecil berwarna putih. Mungkin, dia akan merindukan gadisnya itu setiap saat. Merindukan kecerewetan. Merindukan senyuman. Merindukan tawa lepas milik gadisnya. Merindukan segala hal yang ada pada diri gadisnya.

••••

Ketika matahari sudah terbit, Carla malah berharap matahari itu tenggelam lagi. Berharap bahwa hari ini tidak akan pernah terjadi. Gadis itu menekan tombol off pada alarm nya. Walaupun hari libur, Carla terbiasa dengan alarm untuk bangun pagi.

Zona Mantan ✅[TAMAT]Where stories live. Discover now