Bab 48

9.9K 323 10
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading...

°°°

"Aku sudah mengetahui semuanya, untungnya kau tidak terluka."

Alice sudah menebaknya, bahwa kakaknya cepat atau lambat akan mengetahuinya. Tidak ada informasi yang tidak di ketahui olehnya, selama itu berada di mansion ia akan mengetahuinya. Dia menjawab tanpa melihatnya,"Ya, tentu saja aku tidak akan terluka." 

"Kemarin-kemarin kau selalu terluka dan harus tinggal di rumah sakit." Steven berucap seraya duduk di samping Alice yang sedang menonton layar di depannya. Dia menarik dasinya secara kasar dan melepas beberapa kancing atas kemejanya, karena merasa gerah dan panas. Jasnya sudah di lepaskan sebelum ke sini dan mungkin berada di tangan Helios.

Alice menoleh ke samping dan menatap Steven dengan sengit, dia merasa tersinggung dengan perkataannya itu. Meskipun dia tahu ia tidak bermaksud mengejeknya, tetap saja dia merasa begitu."Itu hanya kecelakaan," Dia mengoreksinya.

Steven hanya mengangguk pelan,"Ya, aku tahu." Sedangkan Alice hanya mendengus dan kembali fokus menatap layar di depannya, dia memilih menghiraukan keberadaan Steven.

"Aku tidak akan menyuruhmu lagi." Putus Steven.

Alice terkejut saat mendengarnya,"Apa? Kenapa? Aku suka melakukannya." Dia tidak menerima jika ia telah memutuskannya agar tidak melakukannya lagi, padahal dia sangat suka melakukannya. Meskipun dia tahu dia akan terluka, tapi selama dia menjaga diri dia tidak akan terluka lagi.

"Sayang, kau terluka."

"Aku tahu, aku akan menjaga diri." Ucap Alice tak mau kalah.

"Tidak."

"Kak..." Rengek Alice.

"Tidak." Steven tetap pada pendiriannya dan tidak akan luluh dengan rengekannya, meskipun di dalam hatinya dia ingin sekali memeluknya karena terlihat lucu.

Alice bangkit dari duduknya dan berkacak pinggang, menatapnya dengan tatapan peringatan."Kalau begitu aku akan pulang saja, aku tidak mau di sini!" Pekiknya.

Steven terdiam, dia mengurut pelipisnya karena tiba-tiba merasa pusing. Dia selalu mendengar ancaman atau rengekan darinya yang ingin pulang, tapi untungnya dia selalu bisa membujuknya. Kali ini mungkin dia akan menyerah lagi dan membiarkannya melakukan apapun yang disukanya."Baiklah, jangan pulang. Kau bisa melakukan apapun yang kau mau, kau puas?" Tanyanya dengan pasrah.

"Puas!" Alice melompat dengan senang dan bersorak, dia sudah yakin jika dia mengancamnya bahwa dirinya ingin pulang. Kakaknya pasti akan menyerah karena tidak ingin dia pulang. Dia tiba-tiba terdiam dan kembali duduk di samping Steven,"Kak, kau tau Foxt? Kemungkinan anggotanya ingin membalas dendam padaku, lalu juga anak haramnya juga ingin membunuhku? Nyawaku akan terancam, bukan?" Tanyanya dengan khawatir.

My Bastard CEO [S1 Geofrey] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang