Bab 31

11.5K 381 5
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

°°°

Alice terus mengutuk Rebecca, sepanjang perjalanan menuju perusahaan tempatnya bekerja. Dia sangat kesal dengannya, karena semalam ia mengajaknya menonton hingga dini hari setelah ia curhat tentang perselingkuhan pacarnya itu. Alhasil dia telat bangun dan ini semua salah Rebecca.

Sialnya, Rebecca meninggalkannya. Tidak membangunkannya atau pun menjemputnya di apartemennya. Dia menghela napas, kini dia telah berdiri di depan perusahaan Albert. Akhirnya dia memilih untuk masuk ke dalam, membiarkan atasannya memarahinya karena terlambat datang.

"Dia karyawan di sini?" Tanya seorang wanita yang berperawakan seperti seorang model, dengan baju minimnya yang membelah dadanya sehingga terlihat menyembul keluar. Cantik. Tapi menurut Alice ia seperti seorang jalang yang selalu memamerkan tubuhnya. Terlihat murahan dan mudah di dapatkan oleh kebanyakan pria.

Alice hanya diam saat wanita di depannya melihat dirinya dari atas hingga bawah, terlihat seperti menilai dirinya. Dia tidak suka jika orang lain menilai penampilannya, apalagi dengan tatapan mengejek yang di arahkan padanya membuatnya semakin merasa kesal dengan wanita di depannya.

"Ya, Nona Caterin." Jawab Derick yang menunduk, seperti hormat padanya.

Alice menatapnya heran, kenapa Derick menghormatinya? Apa jabatan wanita di depannya, sehingga para karyawan menghormatinya. Dia juga melihat karyawan lainnya yang hanya diam, melihat Alice dengan tatapan kasihan. Memangnya apa yang perlu mereka kasihani? Dia bahkan tidak berbuat apapun sehingga membuat mereka mengasihaninya.

"Dia, sangat jelek. Kenapa kau menerimanya?"

Jelek katanya?

Lalu jika dirinya jelek? Apa kabar dengan wanita di depannya yang lebih jelek darinya. Alice ingin sekali mencakar wajahnya yang tebal oleh make up. Dia saja menggunakan riasan yang natural, sedangkan wanita di depannya berdandan seperti orang dewasa dan juga dia tahu seluruh tubuhnya itu ciptaan dokter. Tentu saja dia mengetahuinya hanya dengan melihat bibirnya yang sangat tebal juga hidungnya yang sangat tinggi. Dia sudah mengenal bentu-bentuk hidung dan bibir ciptaan dokter, tak heran jika dilihat selalu mirip meskipun wajahnya berbeda. Dia juga mengira jika umur mereka tidak terlalu jauh.

"Kalau aku jelek, lalu kau? Lebih jelek dari ku?" Ucap Alice sinis, dia tidak tahan dengan wanita di depannya.

"Kau!" Caterin melotot melihat Alice, dia sangat marah mendengar ucapannya.

"Kau, mau apa? Heh, apakah ingin memukulku? Oh, aku tidak takut." Alice berucap dengan mengangkat dagunya, menantangnya.

My Bastard CEO [S1 Geofrey] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang