Bab 45

10.2K 359 11
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading...

°°°

"Alice."

"Albert?" Alice melihat Albert yang menuju ke arahnya, dia tidak mau bertemu dengannya. Tetapi kenapa dia harus di pertemukan dengannya?

Yang ada di pikirannya sekarang adalah lari! Dia harus menghindarinya sebisa mungkin. Karena dia tidak mau berurusan dengannya lagi, itu membuatnya mengingat bahwa orang tuanya yang telah membunuh ibunya. Dia tidak bisa memaafkannya.

"Ah, sial. Kenapa aku harus bertemu dengannya?!" Alice segera bangkit dari kursinya dan berlari keluar, dia tidak memedulikan Rebecca yang mungkin masih memesan minumannya. Dia memegang tangan kirinya agar tidak bergerak saat berlari karena dia merasakan rasa sakit di bahunya akibat dirinya berlari.

Dia tahu Albert mengejarnya dari belakang, dia tidak menghiraukan teriakannya yang menyuruhnya untuk berhenti. Karena dia memang tidak mau berhenti, apalagi jika menghadapinya. Dia mungkin tidak bisa membencinya. Meskipun banyak orang yang melihatnya, dia tidak peduli. Karena dia harus berlari menghindarinya. Dia tidak mau bertemu dengannya!

"Alice! Aku mohon berhenti." Albert terus mengejar Alice yang tak kunjung berhenti, dia terus mengikutinya sehingga mereka telah keluar dari Mall.

Alice menatap bingung sekitar, dia tidak tahu harus pergi kemana. Karena ini sudah malam, dan dia tidak tahu harus berlari kemana lagi. Jika dirinya berlari ke arah parkiran, dia akan langsung tertangkap oleh Albert. Dan dia tidak bisa membuka mobil Rebecca, karena kuncinya ada pada Rebecca. Dia juga meninggalkannya, mungkin ia telah mencarinya yang hilang tiba-tiba.

"Alice!" Albert memanggilnya dan berhasil menarik tangan Alice, setelah dia mengejarnya.

Alice menggigit bibirnya menahan rasa sakit pada bahunya, tangan kirinya di tarik olehnya. Sehingga bahunya terasa sakit karena tarikannya, dia menduga jahitannya mungkin terlepas karena dirinya telah berlari. Padahal dia sudah di jahit 8 kali dan sekarang dia akan mendapatkan berapa jahitan lagi?!

Alice mengambil napas panjang dan menghembuskannya sebelum berbalik menatap Albert,"Kenapa?" Tanyanya dengan suaranya yang sedikit parau karena dia menahan rasa sakitnya.

Albert sedikit tertegun mendengar suara paraunya, dia tidak tahu kenapa Alice seperti itu. Tapi dia jelas merasakan rasa sakit di hatinya saat mendengarnya,"Alice..."

Alice menatap Albert penuh dengan kebencian,"Kenapa kau seperti ini?! Kau tahu bukan? Bahwa keluargamu yang telah membunuh ibuku! Tapi sepertinya sebelum aku membalasnya, mereka sudah mati. Sayang sekali." Dia tertawa hambar dengan suara paraunya, seakan itu adalah sebuah lelucon.

Albert melepas tangannya, dia menatap Alice yang menertawakan kematian kedua orang tuanya. Meskipun dia tidak menyukai mereka, tetap saja mereka berdua adalah orang tuanya. Dia tidak suka melihat kedua orang tuanya yang sudah meninggal sebagai lelucon, bahkan menertawakan kematiannya. Matanya menatap dingin pada Alice, tatapan kemarahan terlihat jelas di kedua matanya. Dia mendorong Alice pada dinding di belakangnya, dengan kedua tangannya yang mencengkeram erat kedua bahunya.

My Bastard CEO [S1 Geofrey] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang