Uchiha Sasuke yang melihatnya terkekeh. Dia kemudian berjalan mendekati Hinata dan duduk tepat di samping kepala istrinya. Dengan spontan Hinata merubah posisi tidurnya. Ia menjadikan paha Sasuke sebagai bantal tidurnya.
"Ceritakan kisah perjalanan mu bersama Naruto-san, Sasuke-san," ucap Hinata dengan mata terpejam.
Sasuke tidak segera menyahut, dia malah sibuk mengelus rambut Hinata dan membenarkan poninya. Sesekali juga bibirnya mencuri kecupan pada bibir Hinata.
"Aaahh, Sasuke-san! Aku memintamu bercerita, bukan bercinta!" kesal Hinata karena sang suami mulai berbuat di luar kendali.
"Oh, ya? Kupikir kau mengajakku bercinta tadi, sepertinya aku salah dengar. Bagaimana kalau aku saja yang mengajakmu bercinta, hmm?"
Hinata membuka matanya dan langsung melihat senyum jahat milik Uchiha Sasuke. Dengan segera dia tersenyum sinis, kemudian mencubit ujung hidung Sasuke hingga pemiliknya memekik sakit.
"Tubuhku pegal, Anata. Aku baru menyelesaikan misi kemarin, dan kau langsung menyerang ku malam harinya. Tadi siang aku ke Kediaman Hyuuga untuk membantu persiapan Hanabi menjadi ketua klan. Aku lelah, bagaimana kalau besok? Maafkan aku, ya?"
Sasuke tertawa, kemudian membungkuk dan menyesap bibir Hinata ringan. Dia bahkan menjilat permukaan bibir Hinata dengan sensual. Tidak ada perlawanan dari Hinata. Karena sungguh, tubuhnya lelah sekali.
"Baiklah, kita tidur sekarang," ucap Sasuke final.
Dia menyingkirkan kepala Hinata dan berdiri, kemudian mengangkat tubuh istrinya. Membawanya ke dalam kamar di lantai dua.
"Sasuke-san!" panggil Hinata saat Sasuke berjalan menaiki tangga.
' Cup '
Sasuke berhenti melangkah di hampir setengah tangga. Dia berdiri mematung saat Hinata dengan berani mencium bibirnya mesra. Gadis itu bahkan menggigit bibir Sasuke pelan.
Sasuke menggeram tertahan dalam ciuman Hinata. Dia melepas ciuman Hinata dengan kasar. Padahal posisi mereka berdua tidak nyaman, tapi kenapa Hinata malah seperti menikmati ciuman sepihaknya barusan.
"Akh, kau yang memulainya, Hinata."
"E--eh, aku hanya mencium mu, Sasuke-san. Aku tidak memulai apapun," sanggah Hinata yakin.
Sasuke tidak peduli, ia menulikan telinganya dan bergegas masuk ke dalam kamar. Menutup pintunya dengan tungkai kaki dan menurunkan Hinata dari gendongannya.
Hinata langsung beringsut ke dalam selimut. Menekuk kakinya seakan berlindung dari terkaman Uchiha Sasuke yang berbahaya. Tubuhnya tertutup selimut sepenuhnya. Samar-samar ia mendengar suara geraman Uchiha Sasuke dan berakhir dengan helaan napasnya.
"Baiklah, aku mengalah kali ini," ucap Sasuke lesu.
Ia segera menyibak selimut yang menutupi tubuh Hinata dan ikut tidur di sampingnya. Namun Hinata malah menekuk wajahnya kesal.
"Aku sedang tidak ingin tidur bersama mu, Sasuke-san!"
Hinata menendang ringan tubuh Sasuke menggunakan kakinya. Ia juga memukul, mendorong, dan mencubit pinggang suaminya saat dirasa sang suami tidak bergerak.
"Baiklah, kurasa emosimu tidak stabil. Aku mengalah lagi kali ini."
Uchiha Sasuke menghela napas sangat panjang sebelum akhirnya dia bangkit dari ranjangnya. Mengambil satu bantal dan berjalan keluar kamar meninggalkan Hinata yang tengah mengerucutkan bibirnya.
' Ceklek '
"Seperti kata Shikamaru, wanita memang merepotkan," umpat Sasuke pelan.
Ia menuruni tangga, pergi ke dapur untuk membuat teh hangat dan berjalan menuju ruang tamu. Ia memutuskan untuk menonton televisi. Tubuhnya ia baringkan di atas sofa. Matanya memandang bosan pada acara televisi. Sesekali ia juga melirik ke arah jam dinding. Entah kenapa waktu terasa lama.
YOU ARE READING
Red String [End]
FanfictionWalaupun benang merah telah mengikat mereka berdua, kenapa kata 'terpisah' selalu mengintai hidup keduanya. Berawal dari perjodohan yang mengikat keduanya. Takdir mempermainkan hati dan perasaan mereka hingga perpisahan menjadi ujung perjuangan cint...
Part 27: Let's Start from Right Now
Start from the beginning
![Red String [End]](https://img.wattpad.com/cover/195722217-64-k82083.jpg)