Part 22: Finally

9.5K 947 117
                                        

🌙

"Sialan! Apa yang kau lakukan pada istriku?!"

Kedua mata Sakura membulat seiring dengan jantungnya yang berdetak kencang. Tubuhnya merinding dan mendadak kaku saat suara yang ia kenali terdengar.

Sakura menoleh, dan benar saja. Sasuke berada di urutan paling depan di antara Sai dan Naruto.

"Sa--Sasuke-kun..." Gumam Sakura pelan. Jantungnya berdetak tak karuan hanya karena melihat sosok Uchiha Sasuke yang tengah berlari sambil menatap matanya tajam.

Mereka bertiga, Naruto, Sai, dan Sasuke berlari, namun hanya Sasuke yang menghampiri Hinata. Tubuh Hinata diam, tak lagi bergerak, apalagi menepuk dadanya seperti beberapa saat yang lalu.

"Akun akan membunuhmu nanti. Berdoa saja jika aku tidak membunuhmu menggunakan genjutsu." Sasuke menggeram marah. Setelah sedikit memberikan peringatan pada Sakura, dirinya langsung  menghampiri Hinata.

Sedangkan Naruto dan Sai nampak berada di samping kanan dan kiri Sakura.

"Sakura! Bisakah kau berhenti, hah?!" Sakura menunduk saat mendengar Naruto yang berbicara dengannya menggunakan nada tinggi. Tubuhnya gemetar dan rasa takut menyelimuti hatinya.

"Kau keterlaluan, Sakura. Saat Sasuke-san angkat bicara maka tamatlah riwayatmu." Sai berucap dengan nada datar. Pantas saja sedari tadi dirinya merasakan aura cakra yang kuat. Ternyata, cakra tersebut adalah cakra milik Sakura dan Hinata yang menguar di udara.

Sakura semakin menunduk. Sementara Sai dan Naruto tampak melirik ke arah Sasuke yang sedang, emm...mungkin berusaha menolong Hinata.

Kepala Hinata Sasuke letakkan pada pahanya. Jari tangannya bergerak gelisah, berusaha mencari jejak napas lewat hidung, tapi nihil. Hal itu membuatnya membulatkan mata. Lalu dirinya bergerak memeriksa denyut nadi sang istri.

Bersyukurlah, karena denyut nadinya masih ada walau lemah. Dirinya dapat melihat luka terbuka di punggung tangan sang istri. Hal itu sudah membuktikan jika Hinata terkena racun.

"Sialan, napasnya benar-benar berhenti." Sasuke mengumpat. Dirinya benar-benar tidak peduli dengan Sakura yang tengah diawasi oleh Sai. Yang terpenting adalah keselamatan istrinya, Uchiha Hinata.

Pikirannya kalut, perasaannya kacau, karena tidak dapat berpikir bagaimana cara menolong Hinata. Kalaupun dirinya memberi napas buatan. Itu akan percuma karena ini adalah efek racun. Satu-satunya cara adalah menghilangkan racun sialan tersebut dari aliran darahnya. Namun sayang, Sasuke tidak tahu apapun itu tentang kedokteran atau menjadi ninja medis.

"Darahnya bercampur racun. Aku bisa menolongnya dengan satu syarat. Kenalkan, aku Ryuugan sang Ketsuryugan yang legendaris. Pengguna dojutsu yang melegenda dan pendiri Shitenshounin. Memohonlah dan aku pastikan istrimu kembali bernapas."

Ryuugan datang bersama Suiko, Chouji, Shino, dan Kujaku. Mereka berlima baru saja tiba dan langsung melihat wajah Sasuke yang nampak berputus asa.

"Waktu adalah nyawa, Uchiha." Ryuugan kembali berseru saat dirasa sang Uchiha terlalu lama mengambil jawaban.

"Persetan dengan Uchiha! Aku mohon, demi nama Klan Uchiha aku bersedia melakukan apapun. Selamatkan Hinata kumohon, dia sudah berhenti bernapas tapi denyut nadinya masih terasa." Sasuke berucap lirih saat mengucapkan kalimat terakhir. Dirinya menatap wajah sang istri yang pucat pasi dan mengecup dahinya lembut.

Dirinya sudah pernah kehilangan. Jadi dia tidak akan membiarkan siapapun lagi hilang dalam hidupnya.

"Kupegang janjimu, Uchiha."

Red String [End]Where stories live. Discover now