Part 9 : Haruno Sakura

10.6K 1K 106
                                        

▫️▫️▫️

Naruto menyeret Sakura paksa keluar dari kamar Sasuke dan Hinata. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi setelah kemeja Sasuke terbuka sepenuhnya. Oh, Kami-sama! Naruto itu masih merasa polos walaupun membaca komik Icha-Icha Paradise.

"Hmmppptt."

"Aww."

Sakura menggigit telapak tangan Naruto hingga empunya meringis kesakitan. Sekarang ia berada di dalam kamar yang lain bersama Naruto, bersebelahan dengan kamar Sasuke.

Awalnya Sakura ingin agar Hinata tidur bersamanya, bukan bersama Sasuke. Walaupun Naruto sudah berulang kali memberi pengertian bahwa mereka berdua sudah menjadi sepasang suami istri, Sakura tetap kukuh dengan keinginannya. Alhasil, hatinya hancur saat melihat Hinata dengan jarak begitu dekat dengan Sasuke.

Sakura merosot, menyandarkan punggungnya pada dinding penginapan, memeluk lututnya dan terisak. Membuat Naruto iba akan nasib gadisnya.

"Hiks hiks kenapa, Naruto? Kenapa harus Hinata? Kenapa hiks hiks bukan aku?"

Naruto berjongkok, mensejajarkan posisinya dengan Sakura. Kemudian ia memeluk Sakura erat. Membiarkan gadisnya menangis hingga puas.

Biarlah Sakura merasa dunia tidak adil. Karena saat dunia tidak adil, maka Naruto akan dengan senang hati membuat keadilan untuk Sakura semata.

"Kau terlalu istimewa untuk orang brengsek semacam Sasuke, Sakura-chan," ucap Naruto menenangkan.

Sakura masih menangis memeluk lututnya dalam pelukan Naruto. Ia kira hubungan Sasuke dengan Hinata tidak akan berjalan secepat ini. Namun kenyataannya malah sebaliknya.

"Tidurlah, tidak usah memikirkan Sasuke atau pun Hinata. Lupakan mereka, biarkan Sasuke bahagia bersama pilihannya." Naruto berucap sembari mengusap rambut Sakura yang sedikit lepek.

Sakura diam. Kebahagiaan Sasuke? Apakah mencintai seseorang merupakan kesalahan besar? Apakah mempertahankan cinta pertama itu salah?

"Kenapa hiks aku dan Sasuke-kun tidak bisa bersatu?"

"Karena Sasuke tahu. Jika ia menikah denganmu, bukan hanya kesedihan, kesengsaraan juga akan menimpa mu. Sasuke tidak mencintaimu, Sakura-chan. Ia tidak ingin kehilangan sosok sahabat perempuannya," ucap Naruto panjang.

Sakura kembali diam. Dirinya membiarkan Naruto memeluknya hingga ia tertidur. Kami-sama, ia hanya ingin dicintai. Apakah itu sangat sulit? Ia hanya ingin tahu bagaimana rasanya dicintai oleh cinta pertama.

"Kau tidak tahu, Sakura-chan. Bagaimana rumitnya hubungan kita berempat sesaat setelah kau mengacaukan pernikahan Sasuke dan Hinata."

Naruto berkata lirih setelah mengetahui bahwa Sakura sudah tidur. Ia segera melepas pelukannya pada Sakura, menggelar futon, melepas alas kaki, dan menidurkan gadisnya dengan nyaman.

"Jangan sakiti dirimu demi aku, Naruto."

▫️▫️▫️

"Kita singgah di sini sebentar. Mungkin dua atau tiga hari. Pelaku penculikan ini tidak bisa dianggap remeh. Dari informasi, Gaara juga diincar. Mereka menamai kelompok mereka dengan sebutan Shitenshounin, empat arah surgawi."

Naruto berujar dengan serius. Kini, mereka berempat tengah berkumpul bersama di dalam kamar Sasuke dan Hinata.

Naruto yang sebagai pemimpin tim memulai pembicaraan dengan serius. Sedangkan Sasuke, Hinata, dan Sakura hanya diam mendengarkan.

Red String [End]Where stories live. Discover now