BAGIAN LX: LUAR BIASA

3.6K 126 3
                                    

BAGIAN LX: LUAR BIASA

Waktu demi waktu berlalu dengan arogannya. Tak ada yang bisa mengatur waktu untuk berjalan sesuai dengan keinginan masing-masing. Hari ini, ada yang baru saja dilahirkan ke dunia, ada yang meninggal, ada yang menikah, ada yang bercerai, ada yang masuk kerja, ada yang mengundurkan diri dan ada yang harus melihat hasil akhir dari kompetisi antar Cabang Pluit dengan Cabang Jakarta Timur...

Pagi-pagi sekali, Cabang Jakarta Timur sudah penuh dengan sorak-sorai... mereka menang telak. Pak Gerard memberi keputusan berdasarkan total angka penjualan gabungan cabang dalam satu kwartal tersebut. Dan sebagaimana yang diperkirakan banyak orang, kompetisi dengan kekuatan tak berimbang pasti di menangkan oleh yang kuat. Tapi mereka mengakui, bahwa pihak yang kecil tidak bisa di pandang sebelah mata, baik keberaniannya, kerja kerasnya dan hasil akhirnya... Pluit sekarang di peringkat kedua dari seluruh cabang yang ada di Indonesia. sementara dulu, Pluit ada di urutan tiga terbawah. Urutan yang hampir terliminasi untuk di tutup. Tapi yang paling membuat semuanya terpukau adalah bagaimana Cabang Pluit mau bersatu, mau berubah, mau belajar dan berani maju... dengan keyakinan yang begitu gigihnya. Terlepas dari segala kelemahan yang masih ada dan jauh dari kata sempurna.

Igor dan semua yang ada di Pluit tak berkecil hati. Suasana kerja di cabangnya sudah berubah menjadi jauh lebih baik. Jiwa kompetisi sudah mulai tumbuh untuk menghidupkan penjualan di cabangnya. Dan hasil akhir mengenai penjualan peorangan... Rudy di urutan pertama, Firman di urutan kedua, Della di urutan ketiga. Richard di urutan keempat. Sementara Wanda di urutan kelima. Semua lima besar ini akan mendapatkan janji dari si pemilik saham terbesar di perusahaan. Mereka akan di sekolahkan ke luar negeri...

Rudy pun semakin bergulat dengan keputusannya untuk resign. Ia sekarang mulai menyesalinya... Mendengar kata pendidikan, itulah yang sangat di inginkannya. Keuangan untuk sekolah adiknya pun sudah teratasi untuk sementara waktu seandainya ia harus berangkat ke luar negeri. Dan dengan tingkat kemapanan yang meningkat, akan lebih mudah bagi Rudy untuk menjamin kehidupan sedikit orang yang masih tersisa di dalam hidupnya. Neneknya pun mendukungnya untuk menempuh pendidikan keluar negeri. "Ilmu itu mahal, Rud...", saran neneknya tadi pagi. "Saya kasian sama kamu... selama ini, kamu cuma bisa kuliah sampe tingkat satu aja karna masalah biaya. Nenek sama adik kamu akan baik-baik aja. Gak akan ada yang nuding kamu egois... kamu itu, anak yang baik, Rud... saya mau kamu juga menikmati hidup. Gak terus-terusan korbanin diri kamu buat saya dan adik kamu..."

Tapi Rudy merasa bimbang dengan situasi dilematisnya, memikirkan usia neneknya yang sudah lanjut. Dan ia tahu, neneknya tak akan hidup selamanya. Ia juga tak sanggup bila harus jauh dari adik satu-satunya yang sangat ia sayangi itu. Tapi si adik pun dengan sikap dewasanya meyakinkan Rudy untuk mengambil kesempatan itu. "Gak apa-apa, Rud..." Adiknya terbiasa memanggil Rudy tanpa embel-embel kakak. Neneknya membuat semuanya menjadi terbiasa hanya dengan memanggil nama dan menyebut diri dengan "saya".

"Saya kan udah gede", kata adiknya, "Saya mau mandiri kayak Rudy aja... Kalo Rudy aja bisa, saya juga bisa... saya mau kerja sampingan apa aja asal halal, sambil belajar, gak nyopet kayak Rudy dulu..."

Rudy terkekeh geli mendengar celotehan adiknya yang terkadang suka bersikap seperti orang tua itu...

Rudy pun kembali membayangkan Wanda... apakah Wanda akan menerima tawaran dari perusahaan... dan bisa meninggalkan Jerry demi sebuah pendidikan dalam kehidupannya yang sudah berkelimpahan... Dan kalau Wanda menerima tawaran itu, Rudy jadi takut dengan dirinya sendiri. Ia tidak bisa menjamin kalau dirinya benar-benar bisa menjauhi Wanda kalau terus-terusan ada di lingkaran cobaan...

***

Jerry merenung di gazebonya. Ia selalu merindukan agar Wanda bisa berubah dan menjadi maju. Setelah Wanda masuk ke dalam dunia pekerjaan, banyak hal yang berubah di dalam diri Wanda. Tapi mengijinkan Wanda menempuh pendidikan ke luar negeri, menjadi sesuatu hal yang paling menakutkan bagi Jerry...

MENIKAH DENGAN INTEGRITASWhere stories live. Discover now