BAGIAN LVI: BELAHAN JIWA

3.9K 133 5
                                    

BAGIAN LVI: BELAHAN JIWA

"SELAMAT!!!" Jerry sudah mengucapkan selamat pada Wanda dengan suara yang lantang,,, saat Wanda baru saja membuka pintu depan rumahnya. Kini Wanda mengerti,,, mengapa Jerry tak menyambutnya di gerbang rumahnya, seperti biasanya...

Jerry bersembunyi di balik pintu hanya untuk memberikannya kejutan berupa ucapan selamat atas keberhasilan Wanda dalam menyabet posisi Top Sales di bulan ini,,, sambil menyodorkan sebuket bunga berwarna kuning... sebagai tanda persahabatan,,, dalam urusan pekerjaan.

Wanda langsung memeluk Jerry dengan senyuman yang riang. "Ma kasih, sayang!" Wanda mengecup bibir Jerry dengan cepat. Lalu berjalan berangkulan menuju ke sofa. Dan seperti biasanya, Wanda akan berselonjor di sofa itu. Dan seperti biasanya pula, Jerry memindahkan tas kerja Wanda ke ruang kerja mereka bersama. Lalu pergi ke ruang makan dan membawa keluar sajian spesial di atas nampan... dengan kerepotan. Wanda langsung bangkit berdiri menghampiri Jerry dan membantunya menahan nampan agar jangan sampai terjatuh. "Aku aja, sayang", kata Wanda sambil dengan tangkasnya memindahkan nampan itu ke kedua telapak tangannya. Wanda menoleh pada Jerry dengan tatapan penuh haru. "Mulai sekarang", kata Wanda, "Aku yang bolak-balik ke dapur, secape apapun aku... pas pulang kerja..." lalu Wanda melirik ke sofa, "Dan di sofa itu, kamu yang selonjoran... menunggu aku bawa'in kamu minuman segar... baru kita makan malem... abis itu", Wanda memperhatikan mulut Jerry yang sudah membuka. Tak percaya mendengar Wanda berbicara seperti itu, "Aku pijitin punggung kamu yang suka sakit itu... pokoknya, dari ujung kepala sampe ke ujung kaki. T'rus,,," Wanda masih belum selesai. Ia memandangi reaksi yang muncul di wajah Jerry...

Jerry menarik nafasnya dalam-dalam. Ia tak percaya, dirinya akan tiba di hari, di mana Wanda mengatakan semuanya seperti itu...

"...aku siapin kamu air hangat untuk mandi. Dan..." Wanda mulai senyam-senyum, "Tunggu'in kamu sampe selesai mandi, sambut kamu di pintu udah pegang mantel mandi sama piyama kamu. Lalu..."

Jerry menggosok-gosok kedua tangannya sambil cengengesan. "Aku tahu apa yang next... bagian yang aku tunggu-tunggu..." Ia masih terus cengengesan. Menunggu Wanda menyelesaikan kalimatnya...

"T'rus... kita bobo, deh...", sahut Wanda, langsung menyambung dengan tawa tergelaknya.

"Jiaaaaaaaaaaaaahhhhh!", lenguh Jerry panjang. "Gak gitu, dong... kamu masa lupa... bagian endingnya... gak gitu, gak gitu... aku protes..."

Wanda berlagak sedang berpikir keras. "hm... apa lagi, ya? Ada petunjuk?" Ia sudah melirik Jerry... memperhatikan wajah Jerry yang sudah manyun seperti anak kecil yang manja.

"ng... itu...", sahut Jerry kembali cengengesan.

"Apa, yaaaa?" Wanda berlagak bingung sambil garuk-garuk kepalanya.

"Ituuuuuuuu...", sahut Jerry dengan nada meninggi.

"Iya..." Wanda akhirnya angguk-angguk. "Aku tau kamu mau apa..."

"Mauuuuu..." Jerry merajuk dengan nada manja. Wanda pun tertawa kecil... hal-hal sepele yang konyol ini sudah sempat terhilang... dalam tiga tahun terakhir pernikahannya. Jerry terlampau sibuk. Terus bekerja seperti mesin. Tak pernah bersenda gurau dengannya lagi. Membuatnya berpikir kalau Jerry punya selingkuhan di kantor...

Tapi semua masa-masa yang pernah terhilang itu... mulai kembali lagi...

***

Jerry merebah kelelahan di samping Wanda,,, setelah selesai bercinta. Wanda merebahkan kepalanya di dada Jerry yang masih tersengal-sengal. Tangan Jerry pun menyambut kepala Wanda dan membelai-belai rambut Wanda dengan lembut...

MENIKAH DENGAN INTEGRITASWhere stories live. Discover now