Fourteen

46 25 0
                                    

"Ini milikmu, sup Ayam Panggang tanpa cabai," ucap Beeresha yang tiba-tiba muncul di samping putri Sheinafia, menyerahkan salah satu dari dua mangkuk yang dibawanya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Ini milikmu, sup Ayam Panggang tanpa cabai," ucap Beeresha yang tiba-tiba muncul di samping putri Sheinafia, menyerahkan salah satu dari dua mangkuk yang dibawanya.

"Ambilah," sambung Beeresha, karena tak mendapat respon dari majikannya.

Lalu gadis itu melangkah ke dalam gubuknya, sedangkan putri Sheinafia terdiam di tempatnya. Hingga tiba-tiba setetes air mata membasahi pipi putri Sheinafia, gadis itu benar-benar terharu dengan perlakuan Beeresha kepadanya.

Maka dengan cepat putri Sheinafia berlari sembari memegang mangkuk makanannya kuat-kuat, lalu gadis itu menaruh mangkuk ke atas tanah begitu sampai di depan gubuk. Putri Sheinafia memeluk Beeresha yang terkesiap di tempatnya, untung saja Beeresha bisa menyeimbangkan tubuhnya. Kalau saja gadis itu lengah, sudah pasti makanannya tumpah.

"Terima kasih, Be. Maafkan aku," ungkap gadis itu, yang langsung membuat Beeresha menggelengkan kepalanya.

Dengan cepat Beeresha melerai pelukan itu, lalu meletakkan mangkuknya di atas tanah.

"Jangan mengucapkan kalimat itu lagi, kau adalah majikanku dan aku ini pelayananmu, Shei," ucap Beeresha.

"Tidak, kau bukan pelayan, melainkan adikku," sangkal putri Sheinafia cepat.

Beeresha tertawa ketika mendengar putri Sheinafia yang sering kali menyangkal bahwa dirinya adalah pelayan, padahal aslinya memang begitu.

"Kau tahu, keluargamu sudah banyak membantu keluargaku. Bahkan sejak kecil kita selalu bersama, bagaimana aku bisa tidak peduli padamu, Shei? Sejak umur tujuh tahun aku membuntutimu, dan tidak pernah sekalipun kamu membentak ataupun menyuruhku. Sampai-sampai Je iri denganku karena mendapat majikan sepertimu. Jadi, ini bukanlah masalah, mengenai aku yang juga diasingkan, aku tidak keberatan akan hal itu," ucap Beeresha mencoba menenangkan putri Sheinafia dari rasa bersalahnya.

"Terima kasih karena sudah memisahkan sup tanpa cabai untukku," ucap putri Sheinafia, yang membuat Beeresha memutar bola matanya dengan jengah karena gadis di depannya sangat aneh. Kadang gadis itu berpikir, apa ada seorang seperti putri Sheinafia yang berterima kasih bahkan meminta maaf kepada pelayannya? Mungkin hanya gadis itulah orangnya, kalau pun ada pastinya langka.

"Sudah makanlah, jangan terlalu sibuk berterima kasih. Sekarang saatnya mengisi energi untuk besok," putus Beeresha pada akhirnya gadis itu memutuskan untuk mengambil supnya dan melangkah ke dalam gubuk, dan putri Sheinafia buru-buru mengikuti Beeresha.

Beeresha sengaja ikut memasak setelah mengetahui bahwa menu makan malam kali ini adalah Sup Ayam Panggang dengan campuran cabai-cabai super, pastinya putri Sheinafia akan sakit jika memakannya. Karena gadis itu tak menyukai pedas, maka dari itu Beeresha memutuskan untuk ikut memasak.

***

Terlihat ratu Sheifarai termenung di balkon kamarnya, akhir-akhir ini sang ratu sering kali menyendiri dan hanyut dalam lamunannya. Bukan tanpa sebab wanita itu bersikap demikian, itu karena kepergian putri Sheinafia. Bahkan hari-hari yang dilewatinya terasa hampa, tujuh hari terasa yang sangat membosankan baginya.

"Bunda!" panggil putri Marbelle yang berdiri di antara pintu.

Ratu Sheifarai menoleh ke arah putrinya, lalu tersenyum. Putri Marbelle melangkah mendekati ibunya, lalu mengangkat tangannya untuk mengusap kedua pipi ibunya.

"Bunda sudah makan?" tanya gadis itu.

"Sudah," jawab ratu Sheifarai sekenanya, wanita itu sedikit malas berinteraksi akhir-akhir ini. Ratu Sheifarai ingin menemui putri Sheinafia, tetapi tidak diizinkan sang raja. Jadi, wanita paruh baya itu memutuskan untuk memanggil putri Delalimata untuk membawanya kabur dari istana. Kekanakan memang, tapi itulah ratu Sheifarai.

Tok!
Tok!
Tok!

"Baginda Ratu izin untuk menyampaikan pesan untuk putri Marbelle, anda ditunggu oleh Baginda Raja di ruang rapat," ucap prajurit penjaga.

"Baginda Ratu izin untuk menyampaikan pesan untuk putri Marbelle, anda ditunggu oleh Baginda Raja di ruang rapat," ucap prajurit penjaga

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
MY CROWN [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin