Twenty

10 9 0
                                    

"Sepertinya iya, aku tengah terjebak di dalam rencana seorang bocah, saat ini aku curiga dengan Marbelle, De," ungkap pangeran Rekanafi yang mulai membuka pembahasan, kini pria tersebut tengah serius

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sepertinya iya, aku tengah terjebak di dalam rencana seorang bocah, saat ini aku curiga dengan Marbelle, De," ungkap pangeran Rekanafi yang mulai membuka pembahasan, kini pria tersebut tengah serius. Sedangkan putri Delalimata mengernyit bingung ditempatnya.

"Tunggu-tunggu, apa maksudmu? Marbelle, ada apa dengannya?" tanya putri Delalimata dengan menuntut, pasalnya gadis itu tidak tahu apa-apa akan hal ini.

"Aku merasa dia memberiku obat jatuh cinta, kau pernah dengar tentang obat itu kan?" tanya pangeran Rekanafi yang langsung diangguki oleh putri Delalimata.

"Iya, aku pernah mendengarnya dari Hesidea, tetapi kupikir itu hanya mitos," ucap putri Delalimata dengan polosnya.

"Mengapa kau berpikir kalau Marbelle memberimu obat?" sambung putri Delalimata, karena masih belum paham dengan cerita pangeran Rekanafi, membuat pria itu menghela napasnya lelah.

"Huft, jadi aku ingat, saat itu aku tiba-tiba merasakan hal yang berbeda saat bertemu dengannya, kau tahu kan obat itu akan bekerja jika sang korban mengonsumsinya setiap bulan sekali? Aku pikir-pikir selama sebulan ini dia cukup sibuk dengan urusan kerajaan, hingga dia lupa memberikan obat itu kepadaku. Maka dari itu aku tersadar dari obat itu," ucap pangeran Rekanafi, berharap gadis di hadapannya mengerti.

"Ah ya, sekarang aku paham! Jadi, bagaimana? Apa yang akan kau lakukan setelah ini? Lantas harus membantu apa?" tanya gadis itu bertubi-tubi.

"Kemarilah, aku akan membisikkanmu," ucap gadis itu, membuat putri Delalimata mendekat ke arahnya.

***

Kemarin pangeran Rekanafi mengirimkan surat kepada putri Marbelle. Sesuai dengan pesan yang kemarin dikirimkannya, hari ini pangeran Rekanafi telah tiba di kerajaan Bluebove. Seperti dugaannya, putri Marbelle telah menunggu kedatangan pria itu. Karena besok mereka akan melangsungkan lamaran. Namun, yang bikin berbeda adalah kali ini pangeran Rekanafi datang bersamaan putri Delalimata, hal itu membuat putri Marbelle mendelik tak suka. Karena dirinya pernah melihat masa lalu putri Delalimata, sebelum gadis itu memblokir akses putri Marbelle.

"Hai, Sayang," sapa putri Marbelle dengan sangat manis, membuat putri Delalimata mendelik tak suka. Ya, pangeran Rekanafi dan putri Delalimata akan melancarkan rencana mereka hari ini juga, tentunya dengan menutup akses rencana mereka dari putri Marbelle.

"Hai," sapa balik pangeran Rekanafi, lalu memeluk gadis itu dengan singkat. Seperti biasanya, putri Marbelle akan merasa melayang setelah dipeluk oleh pangeran.

"Ayo, masuk!" ajak putri Marbelle kepada pangeran Rekanafi, tanpa menghiraukan putri Delalimata yang juga ada di sana.

Melihat kelakuan putrinya, raja Meraandi dan ratu Sheifarai yang baru tiba di halaman istana berdehem. Namun hal itu tidak diindahkan oleh putrinya, membuat ratu Sheifarai menendang hiasan kaca yang berada tidak jauh dari tempatnya hingga pecah karena merasa kesal. Ratu Sheifarai iyalah ratu brutal, dirinya tidak akan segan-segan mengamuk jika merasa kesal.

Prang!

"Tidak sopan!" desis sang ratu sambil melirik putrinya dengan tajam.

"Mari Sayang, kita masuk," ajak ratu Sheifarai menyambut sahabat putrinya itu, menampilkan senyuman di saat hatinya tengah kesal setengah mati kepada putrinya.

Putri Delalimata tersenyum lalu menggandeng ratu Sheifarai untuk masuk ke dalam kerajaan. "Kebetulan kau datang, ada ada hal penting yang ingin Bunda bicarakan," bisik ratu Sheifarai.

Putri Delalimata yang merasa bahwa ini adalah hal serius langsung mengiyakan, entah mengapa tiba-tiba saja dirinya menutup sebagian akses masa lalu sang ratu agar tidak dapat diketahui oleh orang yang bisa menerobos masa lalu. Feeling-nya menyuruh gadis itu untuk melakukan hal tersebut.

 Feeling-nya menyuruh gadis itu untuk melakukan hal tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MY CROWN [END]Where stories live. Discover now