One

491 84 42
                                    

Halo, salam kenal!!!
Selamat membaca, ya, don't judge my story!
Cerita ini dibuat dari hasil kegabutan saya.

***

Pagi yang cerah, burung-burung berkicau dari negeri ke negeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang cerah, burung-burung berkicau dari negeri ke negeri. Matahari semakin terik di balik awan yang tinggi, para masyarakat sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Di negeri Ring tepatnya di kerajaan Bluebove, seorang gadis cantik tengah tersenyum-senyum di depan meja riasnya. Gadis itu adalah Sheinafia, dirinya sejak tadi tiada hentinya tersenyum sembari memeluk surat yang ada di dadanya.

"Wah-wah, ada apa ini? Hal apa yang membuat putriku tidak berhenti tersenyum sejak tadi?" tanya ratu Sheifarai—ibu Sheinafia—sambil tersenyum geli.

Sebelah alis ratu Sheifarai naik turun untuk menggoda putrinya, hal itu semakin membuat Sheinafia malu dan menutup wajahnya dengan surat tersebut. Ratu Sheifarai semakin merasa penasaran dengan isi surat yang tadi digenggam oleh putrinya. Wanita itu segera mendekat ke putrinya, lalu tangannya membelai surai milik Sheinafia. Wanita itu tersenyum di depan cermin, saat ini dirinya tengah berdiri di depan Sheinafia sebagai seorang ibu bukan seorang ratu.

"Ngomong-ngomong, dimana Beeresha?" tanya ratu Sheifarai menanyakan pelayan Sheinafia.

"Tadi dia mendapat surat dari ibunya, kalau adiknya sakit. Jadi, aku suruh dia pulang saja," jawab Sheinafia sekenanya, membuat ratu Sheifarai tersenyum mendengarnya. Karena Sheinafia sangat pengertian terhadap orang lain, dan wanita itu merasa bangga.

Wanita itu membungkukkan tubuhnya, menjajarkan wajahnya dengan wajah Sheinafia. Dari belakang tangannya diletakkan di kedua pundak putrinya, lalu lagi-lagi wanita itu tersenyum untuk menggoda putrinya. "Surat dari kekasih, hmm?" goda ratu Sheifarai, membuat Sheinafia spontan menjerit.

"Bundaaa," rengek gadis itu dengan wajah yang bersemu merah, karena malu.

Ratu Sheifarai yang mendengar rengekan itu, hanya terkekeh di tempatnya lalu beranjak dan melangkah mendekati kasur putrinya. Ratu Sheifarai menghempaskan diri ke atas kasur dan tak membutuhkan waktu lama, wanita itu sudah terlelap dalam tidurnya. Jangan heran dengan hal itu, karena ratu Sheifarai iyalah ratu tidur.

Sheinafia hanya mendengus, melihat kelakuan ibunya. Lalu gadis itu bangkit dan menyimpan surat tersebut ke dalam peti khusus. Setelahnya Sheinafia kembali duduk di depan meja rias untuk menyisir rambutnya. Setelah selesai berhias diri, Sheinafia ikut berbaring di samping ibunya. "Bun, aku juga ingin tidur," ungkap Sheinafia kepada ibunya.

Ratu Sheifarai terbangun karena pundaknya digoyangkan pelan oleh Sheinafia, dia langsung mengangguk mendengar ungkapan putrinya. Perlahan wanita itu meletakkan tangannya di depan wajah Sheinafia sembari memejamkan matanya. "Tidur!" titah wanita itu, dan dalam hitungan detik Sheinafia sudah tertidur. Dan dengan senyum di bibirnya, ratu Sheifarai ikut tidur di kamar Sheinafia.

***

Marbelle tengah sibuk menyantap roti bakar kesukaannya, roti dengan selai coklat dan topping strawberry. Itu adalah makanan favoritnya. Gadis itu tengah duduk di kursi dalam ruang tidurnya, bersama dengan Je—pelayannya—yang sedang menyisir rambutnya.

"Je, ketika keluar tadi, apa kau bertemu dengan kakak?" tanya Marbelle di sela makannya.

Je segera menggeleng lalu berkata, "Aku tidak bertemu dengan putri Sheinafia."

Marbelle hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu kembali sibuk dengan dibakar itu. Setelah merasa kenyang dan rambutnya selesai ditata, gadis itu beranjak dari duduknya. Marbelle melangkah mendekati pintu kamarnya, berniat untuk keluar dari ruangan tersebut.

"Je, aku akan keluar untuk bertemu kakak, jangan lupa rapikan kamarku!" titah gadis itu kepada Je sebelum keluar dari kamarnya.

Je langsung mengangguk dengan patuh, menuruti perintah dari majikan tuk merapikan kamar milik Marbelle. Sedangkan Marbelle, gadis itu langsung berlari ke kamar kakaknya.

"Apakah kakak ada di dalam?"

HALO, KAMU! IYA, KAMU!KETEMU LAGI SAMA AKU! SEMOGA SUKA SAMA CERITA INI, YA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


HALO, KAMU! IYA, KAMU!
KETEMU LAGI SAMA AKU! SEMOGA SUKA SAMA CERITA INI, YA!

KALAU SUKA, JANGAN LUPA TINJEK OKE! JANGAN LUPA JEJAKNYA, LHO, HEHE....

MY CROWN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang