Thirty-five

11 11 0
                                    

Karena mendapati Marbelle yang sejak tadi menangis sambil terisak, membuat Sheinafia menggeleng di tempatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karena mendapati Marbelle yang sejak tadi menangis sambil terisak, membuat Sheinafia menggeleng di tempatnya. Dirinya masih tak percaya kalau adiknya berbuat demikian. "Katakan padaku, kalau bukan kau pelakunya!" desis Sheinafia tetapi tak mendapatkan respon dari Marbelle.

"Mar!" Sheinafia mengguncang bahu adiknya.

"Tolong maafkan aku, kumohon," lirih Marbelle yang masih menangis, gadis itu bahkan menggenggam kedua tangan kakaknya. Memohon maaf atas tindakan yang telah dilakukannya.

"Maaf Mar untuk saat ini aku tak bisa memaafkanmu, aku bukan malaikat yang bisa dengan mudah memaafkanmu. Aku hanya manusia biasa, yang bisa merasakan sakit seperti yang lainnya. Mengapa kau tak jujur padaku? Kenapa harus begini, kenapa kau harus mengkhianatiku, Mar?" Sheinafia menutup wajahnya dengan telapak tangan yang tadi ditariknya dari genggaman Marbelle.

Para penonton yang ada di sana segera mendekat, mencoba untuk menenangkan keduanya yang tengah emosi. Delalimata dan Beeresha segera memeluk sahabatnya, lalu Je memeluk majikannya. Ketiganya mencoba menenangkan mereka dari tangisan.

"Aku bisa mengalah jika kau jujur kepadaku, kenapa kau malah melakukan hal kotor seperti ini?" Sheinafia masih meracau dalam dekapan Beeresha dan Delalimata. Gadis itu masih belum menerima keadaan, bahwa adiknyalah yang mencuri mahkotanya.

Dengan perasaan kecewa yang luar biasa, perlahan gadis itu melerai dekapan sahabatnya lalu melangkah meninggalkan mereka semua. Rogfave segera mengejar gadisnya, diikuti yang lain, kecuali Rekanafi, Marbelle dan Je. Rekanafi masih merasa patah hati, bahkan hatinya semakin nyeri ketika mendengar Sheinafia memuji Rogfave tadi.

Sheinafia melangkah dengan tergesa-gesa, hingga  langkah itu terhenti ketika tangannya ditarik oleh Rogfave. Pria itu langsung mendekap gadisnya, membuat Sheinafia menumpahkan kesedihan gadis itu kepada Rogfave.

"Tenanglah," bujuk Rogfave dengan lembut seraya menepuk pelan punggung Sheinafia, mencoba menenangkan gadis itu.

"Sakit Rog, kau tahu rasanya? Sakit sekali," adu gadis itu, Sheinafia mau saja menangis dalam dekapan Rogfave.

"Aku memang tidak pernah merasakannya Shei, tetapi aku tahu kalau ini berat untukmu," ujar Rogfave, lalu melerai pelukan mereka.

Pria itu membawa Sheinafia ke kamarnya, mencoba untuk menenangkan gadisnya di sana. Sedangkan yang lain kembali menuju kamar masing-masing, pasalnya Rogfave mengatakan bahwa pria itu yang akan menenangkan gadisnya.

***

Rogfave keluar dari kamar Sheinafia, ketika pemiliknya sudah tertidur. Gadis itu kelelahan karena terlalu banyak beraktivitas hari ini, ditambah dirinya menangis cukup lama. Di luar kamar, Rogfave melihat Beeresha dan Rooney yang menunggunya di luar.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Beeresha dengan khawatir, membuat Rogfave tersenyum singkat ke arahnya.

"Dia tertidur karena merasa sedikit lelah," ucap Rogfave.

"Kalau begitu, aku masuk dulu!" pamit Beeresha kepada keduanya. Rogfave dan Rooney mengangguk di tempat.

"Jangan berisik," pesan Rogfave sebelum Beeresha masuk ke dalam. Gadis itu menjawab dengan menyatukan ibu jari dan jari kelingkingnya, mengisyaratkan kata oke.

Setelah Beeresha masuk, Rooney dan Rogfave beranjak dari tempatnya. Mereka melangkah menuju ruang berkumpul yang sempat mereka janjikan tadi. Sesampainya di ruang berkumpul mereka, Delalimata langsung menyambut Rogfave.

"Bagaimana keadaan Sheina?" tanya gadis itu dengan tak sabaran.

"Dia sedang tertidur." Rooney yang menjawab, karena Rogfave segera duduk bersandar dengan tembok. Pria itu memejamkan matanya, karena merasa kantuk.

"Bolehkah aku menemuinya?" tanya Delalimata lagi.

"Sebaiknya jangan dulu, sudah ada Beeresha di sana. Aku takut dia terbangun dan menangis lagi nanti," ujar Rogfave masih dengan matanya yang terpejam.

Delalimata mengangguk-angguk, lalu kembali duduk di samping Rooney.

Delalimata mengangguk-angguk, lalu kembali duduk di samping Rooney

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MY CROWN [END]Where stories live. Discover now