"Lo ga keluar sama Bela?" tanya Dimas.

Bagaimana Arga akan menemui Bela, saat ini Arga juga menjauhkan diri dari Bela. Chat Bela sangat jarang ia balas sekarang, lagi pula pacarnya itu tidak marah jika Arga tidak membalas chatnya.

Komunikasi di antaranya juga sedikit merenggang, ralat sudah jarang.

Ini di dukung karena Bela yang beralasan fokus belajar dan juga... Sheina, iya Sheina selalu menghantui fikiran Arga sampai saat ini.

Katakan Arga tidak di rumah mereka, tapi otaknya kini benar - benar tinggal di rumah itu. Hatinya bahkan berdesis kesal jika tidak mengingat Sheina sedikit pun.

"Ga males, mendingan tidur" sahut Arga.

"Malam minggu sebelumnya lo juga ga keluar sama dia. Kenapa si lo? tumben juga lo nginep di rumah gue se-lama ini" ucap Dimas memakai jamnya.

"Udah mendingan lo pergi dah, keburu di tunggu sama selingkuhan lo tuh" usir Arga malas menjawab.

"Dih, suudzon mulu sih jadi manusia. Ini tuh cewe yang pernah gue ceritaiin ke lo. Doain sukses bro" ucap Dimas tersenyum lalu pergi.

Arga mencerna ucapan Dimas "LO MAU NEMBAK DIA!?" teriak Arga dari dalam rumah ketika sudah paham maksud Dimas.

"Ini cewe bakal jadi mainan dia yang keberapa?" tanya Arga sembari menukar channel televisinya.

"Cuma gue cowo yang setia" puji Arga lalu tiba - tiba teringat Sheina kembali.

"Ah, ngapain dia dateng lagi sih di fikiran gue. Gue capee, mikirin lo muluuu" batin Arga sembari menjambak rambutnya pelan.

***

Sheina duduk di kafe yang sudah di janjikannya bersama Dimas.

Setelah melakukan perdebatan yang cukup lama tadi siang, akibat Sheina kekeuh ingin menaiki TJ untuk pergi ke kafe tersebut akhirnya dengan terpaksa Dimas menyetujui permintaan Sheina, mengingat malam ini adalah malam spesial baginya.

Sheina memandangi kaca cafe tersebut yang menampakkan sepasang kekasih masuk ke arah cafe itu.

Sheina tersenyum miring, betapa banyaknya sepasang kekasih yang mengunjungi cafe itu.

Kemudian sepasang kekasih yang barusan ia lihat kini duduk di depan mejanya.

"Lo fikir gue suka sama lo?"

"Emang lo fikir gue juga suka sama lo?"

"Gak, lo sayang sama gue"

"Hahaha ga tuh"

"Ooo gitu"

"Tapi gue cinta"

"Gue juga"

Sheina mendengar obrolan mereka dengan seksama.

"Gue kangen berantem sama Arga" batin Sheina tiba - tiba.

"Lo ga boleh mikirin Arga lagi Shei, inget lo sama dia ga punya perasaan apa - apa" batin Sheina lagi.

"Shei...." panggil Dimas yang ternyata sudah hadir dan melambaikan tangannya di depan wajah Sheina.

Sheina tersadar dari lamunannya sendiri.

Our Crazy WeddingWhere stories live. Discover now