⚫25⚫

3.7K 253 35
                                    

Vote & Comment

Semua butuh proses seperti sebuah hubungan, mulai dari pertemuan, perkenalan hingga terbentuklah sebuah hubungan yang melibatkan hati.

Arga kini mengemudikan mobil civic miliknya ke arah sebuah restoran mewah seorang diri.

Dengan baju kemeja yang kancingnya tidak di pautkan, menampakkan kaos bewarna hitam lalu celana jeans hitam dan sneaker bewarna putih. Menampilkan kesan simple namun elegant.

Mobil Arga terhenti di tempat tujuan yang ia tuju. Kemudian Arga keluar dari mobil tersebut dengan tangan kiri memegang paper bag bewarna pink yang memiliki pita dan tangan kanan memegang bucket bunga mawar bewarna merah dan hitam yang berukuran sedang.

Arga berjalan memasuki restoran tersebut dan pelayan restoran langsung mengantarnya ke ruang vvip.

"Terima kasih" jawab Arga lalu duduk.

Arga melihat jam tangannya, lalu kemudian tersenyum.

"Lima menit lagi"

Satu menit kemudian terbukalah pintu rungan tersebut dan memperlihatkan sosok gadis cantik yang menggunakan gaun bewarna putih.

Ia lalu mendekat ke arah Arga dan duduk di hadapan Arga.

Arga tersenyum "Perfect" ujarnya.

"Kamu udah nunggu lama?" tanyanya yang ternyata itu Bela.

Arga tersenyum "Selama apapun, kalau untuk kamu itu ga berasa" jawab Arga.

Kini Bela tersenyum, senyum yang sangat membuat para lelaki akan jatuh cinta.

"Ayo makan" ajak Arga.

Mereka pun mulai memakan makanan yang telah tersedia di atas meja.

"Kenapa kamu ga makan Salmon Scrambled? Bukannya itu kesukaan kamu?" tanya Arga melihat Bela yang hanya memakan salad.

"Aku diet Arga" jawab Bela.

"Sayang, salmon itu bagus" ucap Arga.

"Lagian... Buat apa lagi sih diet? Udah bagus begitu badannya" lanjut Arga.

Bela hanya tersenyum lalu kemudian kembali memakan saladnya.

Arga mengambil piring yang berisi salmon tersebut, lalu memotong dan kemudian menyuapkannya pada Bela.

"Sekarang aaa" ucap Arga menyodorkan garpu yang sudah berisi tersebut.

Bela ragu, namun dengan perlahan ia membuka mulutnya. Tanpa ragu Arga pun memasukkan suapannya kemulut Bela.

"Enakan" ujar Arga.

Bela tersenyum dan kemudian mengangguk.

Mereka pun melanjutkan makan malam itu.

Di sisi lain, ada Sheina yang sedang duduk bersama Dimas.

"Lo udah nikah kan?" tanya Dimas sembari meletakkan sendok garpunya di piring.

Our Crazy WeddingWhere stories live. Discover now