⚫17⚫

3.6K 187 1
                                    

Vote & Comment

Sudah tiga hari Sheina tinggal di dalam rumah Arga. Tiga hari pula, Sheina mendapatkan tatapan tajam, bahkan ia dijadikan bahan gosip oleh warga sekolah. Bagaimana tidak, Sheina dan Arga selalu pulang pergi bersama. Bahkan Dinda, sudah mulai curiga bahwa Sheina memiliki hubungan dengan Arga. Sehingga Dinda terlihat agak menghindar dari Sheina, dan Sheina pun menyadari hal itu.

Tok...tok..tok...

Pintu kamar Sheina berbunyi. Sheina pun memakai jilbabnya dan lalu membuka pintu tersebut.

Ceklek...

"Non, makanan sudah siap. Mari makan non, Non Andin dan Den Arga sudah menunggu," ucap Bi Risa. "Oiya bi," sahut Sheina dan kemudian melangkah mendahului Bi Risa.

Setelah sampai di meja makan, Sheina duduk di bangku yang berhadapan dengan Arga.

"Malam Shei," ucap Andin tersenyum.

"Malam kak," jawab Sheina dengan senyuman juga.

Arga masih sibuk memainkan ponselnya.

"Gimana, lancar sekolah kalian?" tanya Andin.

Sheina mengangguk dan tersenyum dengan terpaksa. Kali ini moodnya benar-benar hancur akibat Dinda yang berusaha menjauhkan diri dari Sheina.

"Yaudah ayo makan!" ajak Andin. Andin kemudian menoleh ke arah Arga. "Arga letakkan handphone kamu!" ucap Andin.

Arga pun langsung meletakkan ponselnya di sebelah piring lalu memakan makanan yang sudah disediakan Bi Risa.

Sementara, Sheina hanya menatap piring tersebut dengan malas, dia benar-benar tidak nafsu untuk melakukan apapun.

Andin menyadari hal itu. "Kamu, kok nggak makan Shei?" tanya Andin.

Arga lalu melihat ke arah Sheina sembari memakan makanannya.

"Em, Sheina minum aja deh kak. Sheina kenyang tadi udah makan," ucap Sheina bohong.

"Kapan lo makan?" tanya Arga kali ini bersuara.

"Tadi...pas nunggu lo di depan gerbang, gue beli cilok. Terus pas istirahat gue juga beli jajan banyak," lagi-lagi Sheina berbohong.

"Kamu kenyang cuma makan cilok aja?" tanya Andin.

"Iya kak," jawab Sheina.

Sheina pun meminum air mineral yang sudah tersedia.

Arga melihat pergerakan Sheina, entah mengapa dia merasa Sheina sedang berbohong.

Setelah Sheina selesai meminum-minumannya, dia pun izin untuk masuk kamar terlebih dahulu.

"Sebentar Shei, ada yang mau aku sampaikan pada kalian," tahan Andin.

Mendengar ucapan Andin, Sheina pun mengurungkan niatnya untuk bangkit.

Setelah Andin dan Arga selesai memakan makanan mereka. Andin pun membuka suara. "Sejauh ini, bagaimana dengan hubungan kalian?" tanya Andin.

Sheina sangat malas membahas hubungan mereka. Karena hubungan ini, Sheina kehilangan orang yang baru ia anggap sahabat.

Arga menatap Sheina, memastikan apa yang akan dijawab oleh Sheina. Tetapi, sepertinya Sheina tidak akan membuka suara.

"Kok, diam?" tanya Andin melihat Arga dan Sheina.

"Kita nggak punya hubungan," ucap Arga.

"Jawaban yang bagus," ujar Andin tersenyum. "Karena sebentar lagi kalian akan menjalin hubungan!" tambah Andin.

Our Crazy Weddingحيث تعيش القصص. اكتشف الآن