⚫13⚫

3.3K 192 8
                                    

Vote & Comment

Pagi-pagi sekali Sheina bangun. Ia kemudian melihat jam pada jam backernya yang terletak di nakas sebelah kasurnya.

"Jam tiga." ucap Sheina.

Sheina pun bergegas melangkahkan kakinya ke toilet.

Setelah selesai melakukan ritual (Buang air kecil/besar dan wudhu) di kamar mandi, Sheina pun menggunakan mukenahnya lalu menjalankah Shalat tahajjud.

Setelah selesai, ia pun membaca Al - Qur'an dengan khusyuk sampai adzan subuh berkumandang.

Sheina memang dikenal anak yang sholehah. Walaupun, ia sering membuat onar di sekolahnya. Terkadang mulutnya masih membuat sakit hati orang. Namun, hatinya sangatlah baik. Ia memang menutup dan menjaga auratnya, menjaga shalatnya bahkan menghafal Qur'an sesekali. Namun sifatnya, yang tidak sabar, jutek, bahkan ngomong blak-blakan masih ada. Sesekali ia mengintropeksi dirinya sendiri, dan berubah menjadi lebih baik. Akan tetapi, hal itu tidak berlangsung lama. Beberapa hari kemudian ia berubah menjadi seperti semula, begitu seterusnya.

Terkadang, ia berfikir dirinya memiliki dua kepribadian ganda, dikarenakan perubahan sifatnya yang tidak tetap.

Satu yang menjadi point penting, Sheina belum pernah pacaran.

Sheina pun membereskan kamarnya. Jujur saja, ini adalah kali pertamanya berberes. Di rumahnya, Bi Anum lah yang selalu membereskan kamar dan hal lain di rumahnya.

Sekarang, ia sudah bisa merapikan tempat tidurnya. Walaupun, sesekali spreinya tidak rapi. Untuk urusan cuci-mencuci, ia menyerahkannya kepada ibu laundry. Sheina tidak pandai melakukan pekerjaan rumah. Bahkan, ia meminta bundanya untuk membelikannya penyedot debu, bukan sapu.

Sekarang kehidupannya sedikit mandiri, ia bersyukur bisa mengenal dunia luar.

Sheina memiliki dua kakak dan satu adik, dan semuanya laki-laki. Cuma dia perempuan di keluarganya, maka dari itu orang tuanya sangat memanjakannya.

Setelah selesai beberes. Sheina pun merebahkan tubuhnya di atas kasur miliknya.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Sheina pun dengan cepat mengambil ponselnya. Ia melihat siapa yang sudah meneleponnya.

Sheina tersenyum ketika mengetahui siapa peneleponnya. Ia pun langsung mengangkat telepon tersebut.

"Halo, Shei....aku kangen kali ma kauuu..."
*kali = banget

"Fera, aku jugaa... Kau kapan kemari?"

"Ko tunggu lah aku siap sekolah dulu, kau pun tah apa pigi gitu aja!"
*Ko = kau
*tah = Entah
*Pigi = pergi

"Cemana coba mo ku buat, namanya ko tahu kan aku mau cari orang!"
*Cemana = gimana
*Mo = mau

"Cemana udah dapat? Kau udah tengok orangnya siapa?"

"Belom Fer, nanti kata bundaku dia nelpon aku!"

"Teros kalo kau udah jumpa sama cowo itu, kau pulang kemari ato cemana?"
*ato = atau

"Liat nanti lah Fer, doain yang terbaik yah. Ntar kalo dia memang betol ku tengok, langsong bungkos, bestu kau kuundanglah tenang aja!"
*Bestu = habis itu

"Siap sayang kuh, oiya cemana di Jakarta enak? Ku tengok kau nggak pernah ngeluh, makin betah aja!"

"Ya gitulah, cuma di sini ada orang syirik sama ku. Entah apapun salahku, cari gegara aja dia,"

"Maksod kau?"

"Ada yang cem kita juga, tapi dia bully orang sesuka hati, kalo kita kan karena orang tu salah makanya kita bully!"
*Cem = seperti/kaya

Our Crazy WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang