With you 31 ▶

238 28 4
                                    

Happy reading..!!
Awas ada typo, dan pusing baca kalimatnya berantakan.

****


Malam tu Lala sedang mempersiapkan diri untuk pergi ke acara besar, ia diundang oleh bos nya tempat ia bekerja.

Sekarang dia sudah masuk ke gedung acara, ia menempati duduk di tengah undangan.
Ia menyalim beberapa orang-orang di sekitarnya kemudian kembali ketempat duduk.

Ia berbincang-bincang kepada rekan semeja nya. Ia menyambut semangat Laras dari meja nya yang baru saja datang.

Setelah 15 menit berlalu acara nya di mulai, sebuah pengumuman yang akan di sampaikan oleh salah satu pemimpin perusahaan. Bapak itu memberikan kata sambutan singkatan di atas panggung.

Sebuah pengumuman yang mengejutkan, tiba-tiba di persilahkan untuk naik ke atas panggung. Lala sangat bingung namun ia menurutinya.

Bapak itu melanjutkan kata sambutannya, dan tiba-tiba sebuah penghargaan yang di berikan kepada Lala. Sontak membuat Lala semakin bingung, dia sudah mundur dari kontrak itu kenapa ia tak ada hujan angin bisa mendapatkan sebuah penghargaan.

Ya sebuah penghargaan untuk Lala atas perngorbanannya demi orang lain. Sangat meng apresiasi atas pengorbanan Lala demi sahabatnya.

Lala membuka mulutnya dengan sempurna, ia tak menyangka bisa mendapat penghargaan itu.

Setelah 2 jam acara nya selesai, Lala berjalan menuju rumah sakit.

Sesampai dirumah sakit, ia menemukan Bima yang sedang duduk di depan ruangan.

"Loh kenapa ada disini, kenapa gak masuk." ujar Lala. Yang ikut duduk disamping Bima.

Bima tertunduk lemas. "Apa loh senang dengan permintaan Al?"

"Sebenernya gue gak mau ini semua terjadi, tapi apa boleh buat. Permintaan Al gak kan bisa gue tolak."

"Bukannya ini kemauan loh?" tanya Bima datar.

"Loh apa-apaan sih? Selalu disini gue yang salah." tegas Lala dengan suara lantang.

Bima berdiri menghadap ke Lala.   "Iya emang disini semua salah loh, gue tau loh suka sama Gue. Maka dari itu Al pengen kita nikah."

"Maksud loh apasih hah? Ini dasar permintaan Al bukan gue. Jadi stop loh nyalahin gue."

"Sekarang gue tanya sama loh. Dulu sebelum Al sakit, loh ninggalin dia, loh pergi gitu aja tanpa alasan yang jelas. Semua nya udah ngebuktiin kalo loh suka sama gue."

"Stop Bim. Gue capek berdebat sama loh."

Perdebatan mereka terdengar dari dalam.

"Bima..Lalaa..!!" panggil Al.

Kemudian Lala masuk, sedangkan Bima pergi.

Lala menghapus airmatanya. Ia tak ingin airmata nya terlihat oleh Al. Kemudian mendekati Al yang sedang terbaring di tempat tidur.

"Loh habis ngomong sama siapa sih didepan?" tanya Al.

"Gak ada. Tadi ngomong sama orang. Tadi dia salah masuk ruang.

Setelah 10 menit Gilang menyusul Lala masuk ke dalam ruang ICU.

****

Lala yang sedang menyiapkan pernikahan dengan Bima. Saat itu WO sibuk mendekorasi rumah dan juga kamarnya. Karena pernikahannya akan di laksana kan 3 hari lagi. Sebelum melakukan pernikahan mereka melakukan acara lamaran terlebih dahulu.

Malam itu sebuah acara lamaran yang di hadiri teman, dan juga kerabat dekat yang ikut hadir di acara lamaran itu.

Al yang baru saja datang dibantu dengan kursi roda bersama kedua orang tuanya.

Bima dan Lala menyambutnya dengan penuh airmata, mereka menghampiri Al. Mereka berdua berjongkok di depan Al, menatap Al dengan begitu tajam. Bima menciun kening Al, sedangkan Lala menggenggam erat tangan sahabatnya itu. Lala dan Bima berdiri kemudian berjalan menuju pertengahan para undangan yang hadir menyaksikan acara lamaran itu.

Saat mereka ingin memasangkan cincin, Al dengan lapang dada  mengantarkan cincin lamaran mereka.

Cicin lamaran sudah terikat di jari manis Lala dan Bima. Airmata yang tak bisa memendung, kemudian ia langsung memeluk Al dengan erat. Air mata yang terus jatuh membasahi pipi Al,Lala dan juga Bima. Tidak hanya mereka melainkan orang tua mereka juga menyaksikan momen mereka.

Dua jam berlalu acara lamaran tersebut sudah di jalani oleh Lala dan Bima. Mata yang terus berkaca-kaca melihat Al, Al hanya tersenyum dengan lega, sebentar lagi ia akan melihat dua orang yang paling berarti dalam hidupnya akan menyatu dengan ikatan yang kuat. Ia berusaha untuk tetap kuat dan tersenyum. Karena ini adalah permintaan terakhirnya untuk kedua orang itu.

Bima adalah laki-laki  sangat ia cintai, laki-laki yang membuatnya bahagia. Namun menurutnya kebahagiaan Bima akan abadi jika bersama Lala. Sedangkan Lala adalah sahabat ia sejak kecil, dari kecil mereka selalu bareng. Menghabiskan waktu bersama. Lala yang selalu mengutamakan kebahagiaannya daripada kebahagiaannya sendiri. Maka dari itu iar berpikir, mungkin ini waktu yang tepat untuk ia bisa membahagiakan Lala. Karena ia tau perasaan Lala yang dari dulu mencintai Bima. Sehingga ia rela mengorbankan Bima demi kebahagiaan Lala. Ia tak mau keduanya merasa kehilangan saat ia pergi untuk selamanya.

Airmata yang terus jatuh mungkin itu adalah pertanda bahwa ia bahagia.

Setelah lamaran itu mereka pun kelusr untuk menghabiskan waktu bersama. Al tak ingin jika kesempatan itu sia-sia. Waktu yang sudah tidak lama lagi bersama keduanya.

Mereka keliling kota bahkan mereka mengunjungi tempat yang pernah datangi.

Keseruan tampak terlihat dari mereka bertiga, meskipun di dalam hati Lala dan Bima harus menahan rasa kesedihan untuk memenuhi permintaan Al.

Jika pernikahan mereka membuat Al bahagia, tak kan ada yang bisa menolak.


****

Klo suka vote, jgn lupa tinggalkan jejak dikomentar.

Maaf kalo kalimatnya ada yang berantakan.

Selamat membaca..!!!


Irreplaceable ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang